Geliat Islam di Yunani

Athena, “Waktu terasa sangat singkat bagi kami dalam menghadirkan apa yang diinginkan oleh para pengunjung… ada kehausan yang hebat untuk mengenal Islam dan permasalahan yang melingkupinya, dengan itulah banyak kalangan ingin mengetahui agama Islam, umatnya, perkembangan sejarahnya, terutama pasca perang Iraq. Sebagaimana sebagian mereka sangat antusias menulis dan membaca pengalaman orang yang masuk agama baru ini.”

Itulah ungkapan yang disampaikan Wasim Ali, salah seorang musyrif atau pengelola situs tentang agama Islam dengan Bahasa Yunani. Situs ini dibangun dalam waktu sangat singkat, kurang dari satu bulan.

Ali menambahkan, situs “Islam berbahasa Yunan” yang dikelolanya mendapat sambutan luar biasa. Setiap harinya menerima surat dari pengunjung dari umat Islam dan umat masehi, mengungkapkan kegembiraan dan penerimaan situs ini. Mereka pun menyatakan siap membantunya.

Ali menambahkan, banyak di antara warga Negara Yunani yang menuliskan pengalaman spiritualnya sehingga akhirnya “kembali” kepada Islam, dan pandangan pembaca tentang Dunia Islam antara kemarin dan hari ini.

Tentang dukungan dari para pembaca, Ali mengatakan: “Kami membuka lebar-lebar bagi siapa saja terutama para penerjemah Bahasa Yunani, sehingga situs ini bertambah makalah-makalahnya secara rutin mingguan, mengingat pengelola situs ini masih terbatas.”

Ghirah Baru Dalam Beragama

Salah seorang pengunjung menulis pengalaman spiritualnya, sebut saja namanya Salim, “Saya mendapatkan hidayah Islam semenjak enam tahun yang lalu, sekarang saya menyiapkan sebuah buku tentang Islam dan perkembangan kontemporer umatnya. Saya tuangkan pandangan saya dalam tulisan itu, melalui pengalaman panjang saya bertahun-tahun. Saya bela Islam, dan bahwa Islam tidak benar dicitrakan buruk. Silahkan, bagi kalian yang ingin mencuplik muqaddimah tulisan atau bagian lain dari tulisan saya untuk dimuat di situs.”

Pengunjung lain menamakan diri “Dr. Al Haritsi” seorang dokter, ia menulis: “Sejatinya kita harus optimis, sebab setelah beberapa tahun ini, kami melihat adanya situs-situs yang mengenalkan Islam secara rasional, jauh dari fanatisme, memberi ruang bagi akal, bukan sekedar emosional.”

Al Haritsi menambahkan, “Situs yang bagus adalah yang mampu merangkai antara agama dan kenyataan kehidupan sehari-hari, atau tidak sekedar situs “agama” semata, akan tetapi merangkai kesempurnaan agama, kejadian sehari-hari, wawasan kontemporer, dan sejarah Islam.”

Afenia, begitu ia mengenalkan dirinya, ia menulis, “Bahwa sesuatu yang ditunggu-tunggu dari “Islam berbahasa Yunani” adalah sesuatu yang menguatkan prinsip-prinsip pemahaman, saling memahami, dan pengenalan peradaban Dunia Islam. Saya sarankan agar lebih mengedepankan saling memahamai dengan pihak-pihak yang berbeda menjadi perhatian semua kalangan.”

Anis, seorang asli warga negara Yunani, menjadi muslim sejak lima belas tahun yang lalu. Ia menulis, “Menjadi wajib untuk membaca perihal praktek-praktek dalam kehidupan seorang muslim, seperti cara memakai baju, makan, bermuamalah, etika, juga kupasan tema-tema ringan yang beragam dari sudut pandang Islam. Berbeda dengan yang ditampilkan non muslim terhadap Islam, bahwa Islam tidak mengurus masalah yang sedemikian.”

Konrtibusi Berjama’ah

Situs “Islam berbahasa Yunani” adalah sebuah situs baru, dirintis kurang dari dari satu bulan oleh sekelompok warga negara Yunani asli dan orang Arab yang berdomisili di Yunani. Mengupas beragam rubrik untuk segala jenjang umur, beragam wawasan, bahkan beragam agama, sampai menghimpun sekelompok kerja dari orang-orang masehi. Pengelola yang bekerja di situs ini adalah para ustadz dari universitas, mahasiswa dan lulusan kampus, wartawan dan para penerjemah.

Problem Yang Dihadapi


Dalam mewujudkan pengelolaan situs, Wasim Ali berkata, “Penyampaian agama secara langsung kadang tidak efektif dalam berinteraski dengan orang-orang Yunani dan orang Barat, karena mereka memandang agama sesuatu yang tidak penting. Yang lebih memungkinkan untuk mengambil hati dan pikiran mereka adalah dengan cara mengulas permasalahan-permasalahan seperti bidang staqafah atau wawasan dan seni. Inilah ciri khas situs yang akan tetap eksis di dalam menjalankan misinya.”

Yang menarik juga adalah, pengelola menyiapkan makalah-makalah mingguan seputar perkembangan Islam dengan beragam bahasa, seperti Bahasa Inggris, Arab, Yunani. Tulisan itu dikirim via e-mail ke para pembaca. Sebagaimana konten situs diterbitkan dalam tiga bahasa dan dibagi ke masjid-masjid di Athena.

Sesuai sensus pada tahun 2006, penduduk Yunani mencapai sepuluh (10) juta jiwa. Minoritas imigran mencapai dua (2) juta jiwa. Sebagian dari jumlah dua juta itu, adalah muslim. Sebagian besar mereka berasal dari etnis Albania.

So, bagi rekan-rekan yang mau mengikuti jejak baik saudara-saudara kita di Yunani dan negara-negara Barat lainnya, silahkan memberi dukungannya ke website dakwatuna yang kita cintai ini, dukungan moril maupun materiil. Sebab, siapa saja yang menunjukkan kebaikan dan membantu proses penyadaraan lewat beragam sarana, akan mendapatkan pahala jariah, bi idznillah. Dan bagi yang punya kelebihan berbahasa asing, silahkan juga bergabung dengan kami, boleh jadi dakwatuna akan hadir dengan beragam bahasa, Bahasa Mandarin, Jepang, korena dan lain-lain. (io/ut)

http://www.dakwatuna.com/2008/geliat-islam-di-yunani/

No comments:

Post a Comment