Mimpi Dua Intelektual Muslim Amerika


Imam Zaid Shakir dan Syekh Hamzah Yusuf tak pernah lelah untuk berjuang demi mewujudkan sebuah impian: mendirikan perguruan tinggi Islam yang terakreditasi di Amerika Serikat (AS). Perjuangan yang dilakukan keduanya selama bertahun-tahun, tak lama lagi akan segera terwujud.

Kedua intelektual Muslim di California, AS, itu berupaya untuk menghadirkan perguruan tinggi Islam yang mampu mendidik generasi muda Muslim menjadi pemimpin yang memegang teguh nilai agamanya dalam suasana kehidupan Amerika. ''Sebagai sebuah komunitas agama, kebutuhan kami tak jauh berbeda dengan komunitas agama lain,'' tutur Shakir, seorang warga AS asli yang telah lama memeluk Islam.

Menurut Shakir, Council for the Advancement of Muslim Professionals terus bergerak mencari dana untuk mewujudkan mimpi itu. Dalam konferensi di Plainsboro, dekat Priceston, penggalangan dana untuk mendirikan perguruan tinggi Islam terakreditasi pertama di Amerika itu telah dilakukan.

"Sebagai Muslim, kami perlu mengembangkan lembaga yang memungkinkan kami mengekalkan nilai-nilai keislaman,'' paparnya, seperti dikutip Associated Press . Para penasihat proyek itu rencananya pada Juni akan mempertimbangkan usulan pendirian Zaytuna College. Jika disetujui, perguruan tinggi Islam pertama di AS itu akan beroperasi mulai tahun depan.

Rencananya, Zaytuna College itu akan menyewa tempat di Berkeley. Perguruan tinggi Islam itu akan mencari akreditasi dari Western Association of Schools and Colleges. Menurut Penasihat Zaytuna College, Hatem Bazian, perguruan tinggi itu nantinya akan terbuka bagi semua pemeluk agama.

''Kebebasan akademik akan dilindungi dan tak ada pemisahan kelas antara laki-laki dan perempuan,'' tutur Bazian. Saat ini, Bazian tercatat sebagai dosen di University of California yang berada di Berkeley dan Saint Mary's College of California. Pihaknya optimistis Zaytuna College akan berkembang.

Menurut Bazian, hampir semua universitas swasta besar di AS, pada awalnya memulai dengan satu ruangan kelas. ''Mereka memulainya dengan satu ruangan kelas atau satu bangunan, terkadang juga menyewa fasilitas untuk memulainya,'' papar Bazian. Zaytuna College akan menawarkan dua studi, yakni bahasa Arab serta hukum Islam dan studi teologi.

Untuk memulai operasional perguruan tinggi Islam itu, Zaytuna College membutuhkan dana senilai 2 juta dolar AS hingga 4 juta dolar AS. Nantinya, papar Bazian, Zaytuna akan memerlukan dana hingga 10 juta dolar AS untuk membangun gedung di Bay Area. Sebenarnya, upaya membangun perguruan tinggi Islam di Amerika sempat dilakukan umat Muslim di New York dan Chicago.

Sayangnya, perguruan tinggi Islam itu tak dikenal dan bahkan gulung tikar. Kegagalan yang sempat dialami perguruan tinggi Islam yang lain itu tak menyurutkan niat Shakir dan Yusuf, dua penggagas Zaytuna College. Mereka tetap yakin Zaytuna College akan bernasib lebih baik.

Shakir adalah veteran angkatan udara AS, sedangkan Yusuf adalah warga asli Washington. Keduanya adalah guru yang sangat disegani dan dihormati. Yusuf bahkan mampu menarik perhatian ribuan orang dalam setiap kuliahnya. Kuliahnya melalui internet bahkan disaksikan puluhan ribu orang.

Yusuf mendirikan Zaytuna Institute pada tahun 1996, sekarang bermarkas di Berkeley, California, yang didekasikan pada perguruan tinggi di era kejayaan Islam. Institut itu mengembangkan program belajar jarak jauh, workshops di berbagai kota, serta menggelar konferensi dengan menghadirkan ilmuwan-ilmuwan terkemuka.

Dengan penuh keyakinan, kedua tokoh Muslim AS itu tetap optimistis perguruan tinggi Islam yang diperjuangkannya akan segera berdiri dengan mengusung moto "Where Islam Meets America''. heri ruslan/kem

http://www.republika.co.id/berita/51227/Mimpi_Dua_Intelektual_Muslim_Amerika

No comments:

Post a Comment