Masjid Nabawi Layani Hampir Sejuta Orang Iftar Tiap Hari


Tradisi melayani orang berbuka puasa yang ada sejak zaman Rasulullah tetap dipegang teguh oleh masyarakat Saudi, pelaksanaannya sangat rapi dan ramah

Hidayatullah.com--Masjid Nabawi yang luas dikenal di seluruh dunia dengan suasananya yang tenang dan penuh keramahan. Keramahan ini terutama bisa dilihat saat berbuka di mana sebanyak 800.000 hingga 1 juta orang berbuka puasa bersama selama bulan suci Ramadhan tahun ini.

Beberapa badan amal dan para dermawan bersaing satu sama lainnya dalam menyediakan hidangan lezat dan sehat untuk para pengunjung Kota Nabi. Demikian dikatakan shaikh Abdul Aziz Abdullah Al-Faleh, wakil presiden pengurus Masjid Nabawi.

Untuk hidangan setiap kepala sedikitnya dibutuhkan biaya sebesar SR 2,5. Dengan demikian pengeluaran harian untuk menyediakan makanan para jama'ah menelan dana SR 2 juta. Biaya itu ditanggung oleh pihak swasta atau non pemerintah.

Pihak pengurus memperbolehkan warga kerajaan Saudi untuk memberikan makanan berupa yoghurt, kurma, kopi Saudi, shreyk (sejenis roti), duggah (makanan khas Madinah) dan teh sebagai hidangan buka puasa.

Tepat setelah waktu shalat ashar, dari semua sisi masjid, ribuan tangan mendorong kereta kecil beroda dua yang membawa keranjang berisi berkarton-karton kopi Saudi, termos dan gulungan nilon selebar 1 meter serta peralatan makan dari plastik.

Gulungan nilon digunakan sebagai alas makan, untuk melindungi karpet masjid dari tumpahan makanan. Untuk setiap orang disajikan makanan yang terdiri dari 250gr yoghurt, piring plastik berisi kurma, roti shreyk, duggah dan secangkir kopi Saudi.

Hanya dalam hitungan menit, hamparan alas nilon dipenuhi dengan hidangan yang tertata rapi.

Pihak pengurus menyediakan air Zamzam di lebih dari 20.000 kran air dingin. Para petugas yang melayani mengisi gelas dengan air Zamzam di hadapan setiap orang.

Panitia penyelenggara iftar dan dermawan lainnya menyuruh anak-anak mereka berdiri di depan gerbang dan di dalam lingkungan masjid untuk mengundang jamaah yang tiba berbuka puasa di tempat yang sudah disediakan.

Wanita juga tidak ketinggalan dalam acara ini. Masjid menyediakan dua sisi khusus untuk jamaah wanita yang bisa menampung lebih dari 5.000 orang. Mereka juga melakukan persiapan yang sama seperti yang dilakukan di tempat jamaah pria.

Pihak pengurus memiliki 2.000 pekerja yang bertugas untuk merapikan dan membersihkan dalam waktu 15 menit bekas acara berbuka puasa. Mereka juga harus mengembalikan kran air dingin ketempatnya semula sebelum adzan maghrib berkumandang.

Tapi, semua itu belum berakhir. Setelah shalat para jamaah duduk-duduk secara berkelompok, para petugas "tuan rumah" menawarkan kopi Saudi kepada mereka yang ingin menikmati minuman hangat itu.[di/sg/www.hidayatullah.com]

http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=9241:2009-09-15-12-19-50&catid=151:ramadhan-berkah-1430h

1 comment: