Antara Suami dan Orangtua

Mengutamakan suami adalah lebih baik dibandingkan dengan orangtua, sepanjang terkait dengan hal-hal yang makruf dan bukan dalam kemaksiatan

Assalamu'alaikum Wr. WB

Saya sudah menikah hampir 3 tahun. Sejak pacaran hingga sekarang sudah punya anak, sikap orangtua saya terhadap suami seperti orang lain saja. Orangtua selalu mencari-cari kesalahan kami, menjelek-jelekkan kami di depan keluarga besar dan lebih parahnya diceritakan ke orang lain. Itu yang membuat saya dan suami sakit hati. Pernah suatu saat suami marah dan bertanya pada ayah saya "Kalau memang Anda tidak suka saya kenapa Anda merestui pernikahan kami". Jawaban ayah saya "Kalau saya tidak suka ngapain saya merestui". Tapi kalau saya pikir-pikir jawaban ayah saya itu bohong. Lebih parah lagi orang tua saya masih suka mencampuri urusan rumah tangga saya, apabila saya tidak menuruti kata-kata mereka, mereka menyalahkan saya dengan alasan sejak dengan suami saya suka membantah kata-kata ortu saya.

Saya serba salah apakah saya harus menuruti kata-kata orangtua saya atau saya menuruti kehendak suami saya. Saya tetap ingin jadi istri yang sholihah juga tetap menjadi anak yang berbakti pada orangtua.

Mohon bantuannya ustadz. Terimakasih.


Jawaban Pengasuh


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Mbak Dee yang disayang Allah
Saya bisa memahami perasaan Anda yang berada diantara dua pilihan yang sama-sama beratnya; antara harus membela suami atau mengikuti kehendak orang tua.

Sayang, informasi yang Anda sampaikan dalam tulisan ini sangat terbatas, sehingga saya tidak mendapatkan gambaran yang memadai untuk melihat persoalan keluarga Anda secara menyeluruh.

Mbak Dee yang disayang Allah
Didak bisa disangkal Anda adalah anak dari kedua orang tua Anda, dan Andapun merupakan istri dari suami Anda. Tentu suatu kemuliaan jika Anda ingin menjadi istri yang shalihah bagi suami tercinta, sekaligus menjadi anak yang berbakti kepada

kedua orangtua. Sikap seperti itulah yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslimah.
Seperti yang telah digariskan dalam Islam, setiap anak berkewajiban berbakti kepada kedua orangtuanya. Allah berfirman:

وَوَصَّيْنَا اْلإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya".(QS. Al-Ahqaf [46]: 15)

Akan tetapi seorang wanita yang telah menikah, maka suaminya yang lebih berhak untuk mendapatkan ketaatannya dibandingkan dengan kedua orang tuanya. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah salallahu alaihi wa sallam dalam haditsnya:

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا (رواه الترمذي

Seandainya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada (sesamanya) tentu aku akan menyuruh kepada para istri agar bersujud kepada suaminya”. (HR. Tirmidzi no: 1192)

Jadi, mengutamakan suami adalah lebih baik dibandingkan dengan orangtuanya; sepanjang terkait dengan hal-hal yang makruf, dan bukan dalam kemaksiatan. Sementara bagi suami yang lebih utama adalah mengutamakan orangtuanya dibandingkan dengan istrinya.

Walaupun demikian, tidak berarti bahwa Anda mesti mengikuti suami Anda dengan cara memutuskan hubungan dengan orangtua.

Menurut saya langkah-langkah yang lebih bijaksana adalah:

1. Sebaiknya Anda berdua memulai dengan melakukan intospeksi diri, Adakah hal-hal yang salah atau kurang, yang menyebabkan orangtua Anda bersikap seperti itu? Merubah diri sendiri akan lebih mudah dari pada merubah orang lain.

2. Selanjutnya, Anda berdua berusahalah untuk memahami perasaan sebagai orangtua. Memaafkannya jauh lebih bermanfaat daripada Anda berdua selalu mengingat-ingat kesalah-kesalahannya.

3. Untuk mengurangi ketegangan, sementara waktu Anda mengurangi intensitas pertemuan dengan orangtua. Keluarga yang tempat tinggalnya terpisah dengan orangtua biasanya lebih mandiri dan sangat kecil intervensi orangtua, dibandingkan dengan tinggal bersama orangtua.

4. Disamping itu, Anda juga perlu untuk melakukan pendekatan kepada orangtua dengan melakukan hal-hal yang membuatnya merasa senang dan dihargai sebagai orangtua.

5. Doakan, agar Allah membukakan pintu hatinya, sehingga hubungan keluarga Anda dengan orangtua dapat kembali normal dan berjalan lebih harmonis.

Demikian, semuga Mbak Dee sekeluarga senantiasa diberi kesabaran dan jalan keluar oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Wassalam:

Ust. AINUR ROFIQ
http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=10081:antara-suami-dan-orangtua&catid=113:ainur-roriq&Itemid=80

No comments:

Post a Comment