Banyak Masjid Dikelola Orang-orang Lanjut Usia


Banyak masjid yang di bangun sekarang ini tidak di imbangi dengan kualitas SDM DKM yang ada. Akibatnya masjid secara fisik bagus dan megah namun isi atau jama’ahnya minim.

Padahal sejarah membuktikan kemajuan umat Islam salah satunya dari berperannya masjid secara optimal. Demikian menurut Ketua DMI Jawa Barat, Drs.H.R .Maulany,SH di Bandung (10/12) saat membuka Rapimwil DMI Jabar.

Menurut Maulany ada beberapa faktor mengapa masjid belum berdaya. Menyempitnya pemahaman umat terhadap fungsi dan potensi masjid adalah yang paling dominan.

Selama ini umat masih beranggapan masjid hanya sebagai tempat ibadah ritual saja,dan ada jama’ah ketika akan sholat saja,” jelasnya.Masih menurut Maulany, masjid baru terlihat makmur atau semarak penuh aktivitas saat bulan Ramadhan setelahnya seolah masjid tak punya jama’ah.

Di sisi lain masjid juga bisa di kembangkan sebagai sentra ekonomi umat. Ia lantas mencotohkan beberapa masjid yang telah sukses mendirikan koperasi jama’ah masjid (Kopjamas). Ia tidak menampik jika tidak semua masjid mempunyai potensi yang sama.

Untuk itulah perlunya kerjasama antar masjid terutama DKMnya untuk menggali potensi yang bisa di sinergikan,” imbuh penulis buku “Dahsyatnya Kekuatan Masjid “ini .

Lemahnya kualitas SDM dan manajemen masjid juga di yakini menjadi faktor penghambat.Tidak dipungkiri jika selama ini masih banyak masjid yang dikelola jama’ah lanjut usia.

Jarang anak muda apalagi yang sarjana jadi pengurus masjid, paling hanya namanya tercantum jadi pengurus sementara aktivitasnya di luar masjid,”selorohnya.

Untuk itu pihaknya akan terus mensosialisaikan peran dan potensi masjid ke berbagai tempat,dengan cara sesering mungkin mengadakan diklat manajemen masjid.

Ketika di singgung soal masjid yang minim dana kegiatan,Maulany cepat menyanggahnya. Menurunya soal dana itu relative, yang terpenting ada kemauan untuk menghidupkan kegiatan masjid yang tidak terbatas sebagai tempat sholat.

Kebanyakan masjid selalu mempunyai saldo kas,terutama masjid-masjid di perkotaan dan komplek perumahan,namun meraka tidak tahu untuk kegiatan apa dana tersebut ?,” papar Maulany. “Oleh karena itu DMI akan mencoba menjembatani dan membangun jaringan antar masjid,sehingga tidak terkesan masjid A penuh kegiatan sementara masjib B sepi-sepi saja,” imbuhnya.

Saat berbincang kepada www.hidayatullah.com,Maulany menjelaskan cara tersebut di maksudkan untuk menghindari menumpuknya kas masjid yang tidak optimal.

Kita juga prihatin di satu sisi ada masjid yang mempunyai kas puluhan juta sementara di masjid lain harus meminta sumbangan di pinggir jalan,padahal itu dana umat dan masjid umat,” jelasnya.

Maulany juga mengajak umat Islam untuk tidak egois yang hanya memikirkan masjid di lingkungannya saja. [man/www.hidayatullah.com]

http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=10098:2009-12-12-14-57-36&catid=1:nasional&Itemid=54

No comments:

Post a Comment