Tipu Daya Syetan

Akhir-akhir ini, semakin sering kita mendengar diterbitkannya film-film hasil anak bangsa yang bercerita tentang hantu atau syetan, tradisi menceritakan kisah syetan pun  dengan berbagai kebohongannya ternyata tidak hanya menjadi special identity-nya orang Indonesia, namun bangsa-bangsa lain juga seperti China, India dan Jepang bahkan orang-orang Eropa yang menjadi simbol bangsa maju pun masih tersandera dalam kebohongan dan khurafat tentang syetan.

Gandrung film syetan ini juga mencerminkan banyak pengajaran agama belum menyentuh inti utama ajaran Islam yakni keimanan kepada yang ghaib secara benar, oleh karenanya bersama maraknya film-film tentang syetan ikut marak juga industri klenik, ramalan dan perdukunan di negri ini.

Ada dua hal utama yang berbahaya dalam film-film syetan ini, yaitu :

1. Mengajarkan kesyirikan (Asy-Syirku billlah), seperti mengajarkan ramalan, zodiak, mendatangi dukun, mem-percayai berbagai khurafat dan takhayyul dan mengetahui hal-hal yang ghaib, padahal dosa syirik ini adalah  dosa terbesar, yang tidak akan diampuni oleh Allah, kecuali apabila bertaubat.

2.Kamuflase dari porno-grafi dan pornoaksi, karena film-film itu pada umumnya membumbui dengan kisah-kisah yang membangkitkan birahi, hal ini jelas mem-bahayakan generasi muda, belum lagi akses pornografi yang begitu mudah di negeri ini, kebebasan ini akan menjadi sebab tersebarnya perbuatan zina di generasi muda, padahal tersebarnya zina adalah penyebab kemurkaan Allah Ta'alaa.

Definisi Syetan

Syetan menurut bahasa berasal dari Syathana yasthunu syathanan yang artinya jauh, disebut syetan karena jauh dari kebenaran, ada juga yang mengatakan kata syaithan berasal dari Syatha - Yasyîthu  artinya sesuatu yang terbakar. Adapun dalam Lisan al-'Arab disebutkan bahwa setiap yang melampaui batas dan berlaku sewenang-wenang dari golongan jin, manusia termasuk hewan adalah syetan.

Di dalam Al-Qur'an, penjelasan tentang syetan tidak selalu sebagai ghaib atau tidak kasat mata, syetan juga bermakna sifat yang dapat melekat pada diri manusia, sehingga manusia yang membisiki, mengajak dan memprovokasi berbuat keburukan adalah syetan (syayathin al-insi wal jinni), sebagaimana firman Allah U "Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)…"  (Q.S. Al-An'am [7] : 112)

Cara Setan Menyesatkan Manusia

Rajanya syetan adalah Iblis, selepas membangkang-nya Iblis terhadap perintah Allah, Iblis berjanji untuk menghalangi manusia dari jalan yang lurus, ia akan menyesatkan manusia dari depan, belakang, dari kanan dan dari kiri manusia, kisah ini dijelaskan di dalam Al-Qur'an, "Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Q.S. Al-A'raaf [6]: 16-17)

Maksud ayat di atas menurut  Ibnu Abbas ra  sebagaimana dinukil Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya, yaitu :

1. Mendatangi dari depan, maksudnya menjadikan manusia ragu terhadap kehidupan akhirat (usyakki kuhum fi Akhiratihim). 

Syetan dengan berbagai bujuk-rayunya apa lagi dengan kesenangan dunia dan kenikmatannya serta berbagai aktifitas keduniaan yang menyibukkan, menjadikan manusia lupa dan tidak peduli dengan kehidupan akhirat, sehingga tidak memiliki bekal untuk menghadapinya kalaupun ada hanyalah sedikit bekal tersebut, sehingga tidak dapat memberatkan timbang-an kebaikannya.

2.Mendatangi dari belakang maksudnya menjadikan mereka terlalu cinta pada dunia (uraghibuhum fi dunyahum).

Kecintaan kepada dunia secara berlebihan akan menghalangi manusia ber-ibadah kepada Allah Ta'alaa dan mengahalangi seseorang berkorban di jalan Allah, seperti menghalangi manusia agar berinfak sebagian dari hartanya untuk berjuang di jalan Allah.

Contoh bujuk rayu syetan agar manusia berlebihan cinta pada dunia, disebutkan dalam ayat berikut, “Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah [2] : 268)

3. Mendatangi dari kanan, maksudnya menebar syubhat dalam urusan agama (usyabbihu 'alaihim amra dinihim).

Urusan agama ini amatlah jelas, baik perintah-perintah nya juga larangan-larangannya, namun syetan menebar syubhat dan menjadikannya samar-samar, Tuhan yang satu dia katakan tiga bahkan lebih, yang bid'ah ia katakan sunnah, bahkan akhir-akhir ini syetan dari jenis manusia ini sering dengan seenaknya menyatakan semua agama adalah sama, syariat agama tidak perlu dijadikan hukum, syariat Islam sudah tidak relevan lagi dan lain-lainnya. Untuk menghadapi syubhat ini diperlukan orang-orang khusus yang mendalami agama ini.

4. Mendatangi dari kiri, maksudnya menjadikan indah maksiat bagi manusia (Usyahhi 'alaihimul ma'ashi).

Kemaksiatan tidak saja hal-hal yang terkait hubungan lawan jenis yang tidak halal, kemaksiatan adalah segala hal yang berlawanan dengan perintah Allah dan men-dekati larangan-larangan  Allah, maka meninggalkan shalat, durhaka kepada orang tua dan membantu perbuatan buruk adalah maksiat. Kemaksiatan-kemaksitan yang sebenarnya berbahaya bagi diri manusia, dijadikan indah oleh syetan, dan ketika manusia menyadari kekeliruan nya, setan akan membisiki nya, 'tidak perlu khawatir, kamu masih muda, masih ada kesempatan bertaubat nanti bila sudah tua". Padahal umur manusia hanyalah  Allah yang mengetahuinya.

Demikianlah janji dan tekad syetan untuk me-nyesatkan manusia dan menjadikan manusia sebagai kawan-kawannya kelak di neraka, mudah-mudahan  Allah Ta'alaa menyelamatkan kita dari berbagai tipu dayanya. Wal 'Iyadzu billah.-

Aan Abdurahman
http://dewandakwahjakarta.or.id/index.php/buletin/buletin-juni2012/238-tipu-daya-sehat.html
 

No comments:

Post a Comment