Jeddah, Sikap permusuhan yang ditunjukkan sebagian warga Eropa terhadap Islam terus mereda tahun-tahun belakangan ini. Sebaliknya, saat ini lebih banyak warga Eropa yang memaklumi ketidaksukaan orang terhadap kaum Yahudi akibat kebijakan yang diambil pemerintah Israel. Meredanya tingkat kebencian warga Eropa terhadap Islam, merupakan kegagalan dari target global kaum Zionis untuk memojokkan dan menguncilkan Islam.
Kesimpulan itu diungkapkan dalam hasil studi yang dilakukan terhadap kelompok tertentu yang berbeda (group focussed enmity) oleh Universitas Bielefeld, Jerman baru-baru ini yang dilaporkan harian Saudi Post, Sabtu. Hasil riset itu mengungkapkan, 45,7 persen warga Eropa yang menjadi responden mengamini bahwa Israel melancarkan aksi pembasmian (extemination) terhadap bangsa Palestina.
Sementara 31 persen responden sepakat bahwa Yahudi pada umumnya tidak peduli dengan apapun atau siapapun selain (kepentingan-red) bangsa mereka dan 37,4 persen menyatakan bisa mengerti kenapa orang tidak menyukai Yahudi. Mengutip hasil studi tersebut, Saudi Post menyebutkan, kebencian terhadap kelompok muslim turun, sebaliknya kebencian terhadap Yahudi meningkat.
Harian itu juga mengutip koran terkemuka negara Yahudi Ynet yang mengakui bahwa tingkat kebencian terhadap kelompok paling minoritas menurun, begitu pula terhadap perbedaan gender yang turun secara signifikan serta meredanya sikap Islamophobia, kecuali terhadap homophobia dan anti-semitism (Yahudi). Menurut laporan Ynet, persentase orang yang menganggap seolah-olah terlalu banyak pemeluk agama Islam tinggal di negaranya cukup tinggi justru di negara-negara yang warganya yang beragama Islam sedikit jumlahnya.
Menurut riset Universitas Bielefeld itu, sangat banyak warga Eropa yang prihatin terhadap dominasi dan kekuasaan kaum Yahudi. Namun riset itu juga melaporkan berita menggembirakan bagi kaum Yahudi dengan menyebutkan bahwa 61,9 persen budaya Yahudi juga ikut memperkaya budaya Eropa khususnya Belanda, Inggeris dan Jerman.
Harian Ynet juga menulis bahwa semangat Zionisme yang pada awalnya bertujuan untuk menciptakan masyarakat yahudi yang beradab dan dicintai, telah menemui kegagalan. Hal itu mencerminkan kegagalan Israel dan lobi-lobinya untuk menginternalisasikan makna universal sesungguhnya mengenai holocaus. Tim ilmuwan dari Universitas Amsterdam, Bielefeld, Budapest, Grenoble, Lisbon, Marburg, Oxford, Paris, dan Warsawa menemukan bahwa 41,2 persen warga Eropa meyakini bahwa Yahudi telah mencoba mengambil mafaat untuk memposisikan diri sebagai korban pada era Nazi dulu. ant/irf/RoL
http://www.dakwatuna.com/2009/riset-zionis-gagal-pinggirkan-islam/
No comments:
Post a Comment