Penghafal Al-Qur’an & Hadits Akan Dapat Asuransi

dakwatuna.com – Jakarta. Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh akan memberikan asuransi kesehatan bagi para penghafal Al Qur’an dan Hadits di Indonesia. Sebab, menurutnya para penghafal adalah orang-orang pilihan yang harus di lindungi, disayangi, terus dikembangkan dan dijaga betul.
“Karena tak semua orang memiliki kapasitas memori yang bagus seperti itu. Tak semua orang bisa menghafal Quran. Maka negara, pemerintah dan semua pihak wajib hukumnya meng-eman, bukan sekadar menyayangi tapi melindungi, menyayangi, terus mengembangkan, dan harus di jaga betul,” katanya saat memberikan sambutan di acara penutupan dan penyerahan hadiah bagi pemenang Musabaqah tahunan hafalan Al Qur’an Sultan Bin Abdul Aziz Tingkat Nasional, di Masjid Istiqlal, Ahad (26/9).

Cara meng-eman yang harus dilakukan, menurutnya, terdiri dari tiga hal, pertama adalah menjaga fisik. Sehingga, kata dia, ada perhatian dari semua pihak agar para penghafal dapat berkonsentrasi dengan hafalannya meskipun saat sakit. “Sebab sakit saja sudah berat, biar tidak perlu ditambah dengan memikirkan biayanya,” kata Mendiknas.

Dalam hal ini, tambahnya, implementasi riilnya merupakan asuransi kesehatan bagi penghafal Quran dan hadits. Kedua, kata dia, semua pihak termasuk pemerintah harus menjaga keberlangsungan kemampuan hapalan yang sudah dimiliki. Kemudian yang terakhir, katanya, melakukan upaya serius agar bisa terus memperbanyak jumlah penghafal. “Harus ada gerakan sistimatis, terencana dengan baik untuk menambah populasi penghafal Quran dan hadits,” tegasnya.

Untuk melakukan tiga hal tersebut, ia berjanji, nantinya akan ada kerjasama antara Kemendiknas dan Kemenag serta lembaga-lembaga lain yang terkait. Kemendiknas pun menyatakan bahwa pihaknya akan memerhatikan betul para penghafal. Sebab, hal ini berkaitan dengan hal yang sedang dikembangkan di pendidikan nasional yaitu membangun karakter bangsa, dan membangun ahlak mulia bagi seluruh peserta didik di sluruh Indonesia.

“Karena jika ingin menjadi rahmat bagi alam semesta, tidak mungkin tanpa memiliki kesempurnaan ahlak,” tegasnya. Sementara, katanya, kegiatan

menghafal Al Quran maupun hadits memiliki kontribusi yang sangat kuat untuk membangun ahlak tersebut. “Pendidikan karakter yang sekarang kita gali, dan 2011 harus ditetapkan di sekolah dan masyarakat memang memerlukan dukungan yang luar biasa,” tuturnya.

Karenanya, M Nuh selaku wakil dari pemerintah memberikan penghargaan dan terima kasihnya kepada kerajaan Arab Saudi atas dukungan penuh dan memberikan suasana yang baik untuk tumbuhnya para penghafal dalam mengembangkan kemampuan hafalannya.

Pada saat yang sama, dewan hakim musabaqah tahunan hafalan Al Qur’an Sultan Bin Abdul Aziz Tingkat Nasional pun telah mengumumkan pemenang dari masing-masing kategori. Demikianlah nama-nama pemenangnya:

Kategori hafalan 30 juz Al Qur’an:

1. Ahmad Muzzakir Abdurrahman, LPTQ provinsi Kalimantan Timur
2. Anshoruddin, LPTQ povinsi Jawa Barat
3. Muhammad Rasyid, PPTQ Al Muzahwirah, Makassar

Kategori hafalan 20 juz Al Qur’an:

1. Zaenal Mutaqin, ponpes Tamrinu Shibyan Bekasi
2. M. Salim Ghazali, Perguruan tinggi ilmu AlQuran Jakarta
3. Ulul Amri, LPTQ Banten

Kategori Hafalan 15 juz Al Qur’an:

1. Ahmad Fauzi Abdurrahman, LPTQ Kalimantan Timur
2. M.Anshor, Ponpes As’adiyah wajo Sulawesi selatan
3. Rahmat Agung Prasetyo, Ma’had Tahfiz Abubakar Assidiq, Jogjakarta

Kategori hafalan10 juz Al Qur’an:

1. Aliyuddin, LPTQ Prov Papua Barat
2. Abdullah, Ponpes Ibnu Taimiyah Bogor
3. Zainuddin, LPTQ Prov Kalimantan Tengah

Kategori hafalan Hadits:

1. M. Abdullah imaduddin, Ponpes Al Irsyad Al Islamy, Semarang
2. Harits bukhari, Ponpes Imam Bukhori Karanganyar
3. Abdullah Fudhail Ibnul Hadi, Ponpes Al Madinah Al Islamy, Solo

Hadiah dengan jumlah terbesar diberikan kepada pemenang pertama Kategori hafalan 30 Juz Al Qur’an yakni sebesar Rp 36 juta. Sementara hadiah dengan jumlah terendah yakni Rp 11 juta diberikan kepada pemenang ketiga kategori hafalan 10 juz Al Qur’an. Bagi para pemenang hafalan hadits mendapatkan Rp 22 juta, bagi pemenang pertama.

Sebanyak Rp 20 juta untuk pemenang kedua dan pemenang ketiga mendapatkan Rp 18 juta. Jumlah tersebut disamakan dengan para pemenang di kategori hafalan 20 juz Al Qur’an. Mereka pun kini dipersiapkan kembali untuk mengikuti Musabaqah hafalan Al Qur’an dan Hadits tingkat Asia Pasifik yang akan diselenggarakan awal Oktober mendatang. Peserta lainnya, hari ini pulang ke daerahnya masing-masing dan diberikan hadiah sebesar Rp 450 ribu.

Acara penutupan yang berlangsung sejak Pk 10.00 WIB ini juga dihadiri oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurrahman Muhammad Amin Al khayaath, Mendiknas M. Nuh, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Nasaruddin Umar, Mantan menteri agama yang juga perintis acara ini M. Maftuh Basyuni, serta para duta besar negara-negara islam di Indonesia dan para pemuka agama.
 
(Djibril Muhammad/Yasmina Hasni/RoL)

Jumlah Penghafal Al-Qur’an Indonesia Terbanyak di Dunia

Indonesia kali ini boleh berbangga. Pasalnya, ternyata jumlah penghafal Alquran di Indonesia tertinggi di dunia, yakni mencapai 30 ribu orang. Arab Saudi bahkan hanya memiliki 6.000 orang penghafal Alquran.
Namun jangan gembira dulu, jumlah tersebut masih terhitung sedikit jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia yang sekitar 234 juta orang.

”Jadi lomba Musabaqah hafalan Alquran dianggap penting agar bisa terus menghasilkan penghafal Alquran dan hadits di kemudian hari,” ujar Koordinator Sekretariat Musabaqah Tahunan Hafalan Alquran Sultan Bin Abdul Aziz Tingkat Nasional, Gunaim Ikhsan, Jumat (24/9).

Acara yang berlangsung sejak Jumat (24/9) hingga Ahad (26/9) ini, kata Gunaim, masih memperlombakan lima cabang utama. Yakni hafalan 30 juz Alquran, 20 Juz Alquran, 15 Juz Alquran, 10 Juz Alquran, serta hafalan kumpulan hadits sejumlah 500 hadits (100 hadits lengkap dengan sanadnya dan 400 hadits tanpa sanad). “Jumlah peserta selalu bertambah setiap tahunnya. Tahun ini termasuk animo terbesar, terutama untuk peserta hapalan hadits,” kata dia.

Gunaim menambahkan, demi terus meningkatkan jumlah penghafal Alquran di Indonesia, hadiah Musabaqah pun terus ditambah. Ahad nanti, panitia akan mengumumkan 15 pemenang dari lima kategori perlombaan tersebut. Hadiah terbesarnya, yakni bagi pemenang pertama kategori hafalan 30 juz Alquran berhak mendapatkan uang sebesar 16 ribu riyal atau sebesar Rp 40 juta. Jumlah tersebut terus berurutan menurun untuk juara-juara berikutnya. Hadiah tersekecil, yakni bagi juara tiga cabang hafalan Alquran 10 juz akan mendapatkan 5.000 riyal atau sebesar Rp 12,5 juta. “Untuk peserta yang tidak menang juga kami berikan hadiah sebesar Rp 450 ribu per orang,” katanya.

Hadiah-hadiah tersebut tentu belum termasuk akomodasi dan penginapan serta baju, tas, dan makan yang gratis. Hadiah-hadiah dalam jumlah yang cukup besar tersebut, kata Gunaim, diharapkan mampu memberikan tambahan motivasi bagi anak muda penghafal Alquran agar memiliki kualitas lebih baik lagi.

(Endro Yuwanto/Yasmina Hasni/RoL)
http://www.dakwatuna.com/2010/jumlah-penghafal-al-quran-indonesia-terbanyak-di-dunia/

No comments:

Post a Comment