Pertanyaan
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Anak ana 4 tahun,gmana metode tahfidz yang tepat untuk anak usia 4 tahun, karna dia cenderung lebih cepat menerima ketika guru yang mengajarkan tapi ketika ana yang membimbing kog mandek ?????
jazakumullah
Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
ummu afghan
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ummu Afghan yang senantiasa di rahmati Allah SWT, mampu membaca Al-Quran bagi anak-anak kita apalagi mampu menghafal Al-Quran di usia dini adalah mimpi setiap kita yang merindukan akan mulianya menjadi seorang penghafal Al-Quran, orang yang mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT.
Dalam mengajarkan anak menghafal Al-Quran jangan pernah bosan untuk selalu berdoa kepada Allah SWT agar cita-cita mulia ibu dapat terwujud sesuai harapan.
Cita-cita ibu ini tentunya juga cita-cita kita semua para pencinta Al-Quran. Para penghafal dan pembawa risalah Al-Quran adalah orang-orang yang kelak akan di tempatkan bersama para Malaikat yang mulia.
Sebenarnya, dalam mengajarkan anak - dalam hal ini mengajarkan tahfizh Al-Quran - guru ideal dan yang paling baik adalah orang tua yang selalu berinteraksi langsung dengannya setiap hari. Namun karena banyak hal yang tidak memungkinkan orang tua dalam mengajarkan anaknya untuk bisa menghafal Al-Quran, apakah itu karena orang tua sibuk bekerja di luar rumah, tugas dakwah yang begitu padat, mengajar di suatu sekolah, kurang pandai membaca Al-Quran apalagi belum berpengalaman menghafal Al-Quran walau hanya juz ‘amma/juz 30, akan mendorong mereka untuk menyerahkan anaknya ke tempat atau lembaga tahfizh Al-Quran. Atau memanggil seorang guru ngaji atau private Al-Quran untuk bisa mengajarkan sang anak tahfizh Al-Quran.
Sebenarnya cara demikian boleh saja dilakukan, karena cara ini pernah dilakukan oleh orang terdahulu, dimana sang ayah atau ibu menyerahkan anaknya untuk belajar kepada seorang syaikh guru. Diantaranya adalah yang dilakukan oleh seorang Khalifah terkenal yaitu Harun Al-Rasyid. Al-Rasyid memanggil seorang guru yang alim yang memiliki berbagai macam disiplin ilmu, diantara mengajarkan tahfizh Al-Quran.
Mengajarkan Tahfizh Al-Quran Kepada Anak Usia 4 Tahun
Ada beberapa metode yang harus diperhatikan oleh guru atau orang tua yang akan mengajarkan anak dusia 4 tahun :
Yang utama sekali adalah jangan lupa dan jangan bosan untuk selalu dan terus berdoa kepada Allah SWT agar kita semua diberikan kemudah dalam mendidik anak-anak kita, dalam hal ini kita ingin menjadikan mereka cinta kepada Al-Quran dapat membaca dan yang lebih kita cita-citakan lagi adalah mereka dapat menghafal Al-Quran.
Kapasitas seorang guru tahfizh yang memiliki kemampuan dalam mengajarkan tahfizh Al-Quran. kalau orang tua belum mempu mengajarkan langsung, maka pilih seorang guru yang kita yakini dapat mengajarkan tahfizh Al-Quran kepada anak kita tersebut.
Baik orang tua atau guru yang langsung mengajarkan kepada anak tersebut, talqinkan (perdengarkan) secara berulangan-ulang ayat-ayat Al-Quran hingga dia menjadi akrab dengan ayat-ayat tersebut dan pada akhirnya dia mampu menghafalnya.
Disamping itu, bisa juga dikenalkan huruf hijaiyyah, ajarkan anak membaca dan menulis huruf Al-Quran ini dengan metode-metode yang selama ini digunakan dan dianggap lebih praktis dan mudah bagi anak kita. Sehingga suatu saat anak kita dapat menghafal mandiri dengan melihat mushaf dan mengulang (murajaah) hafalnnya sendiri.
Tanamkan pada diri anak kita tentang keagungan, kemuliaan Al-Quran dengan pendekatan dan cara yang menyenangkan dan bisa dipahami olehnya.
Usahakan memasukkan anak kita pada halaqat Al-Quran baik di masjid, mushalla atau di suatu lembaga yang mengajarkan tahfizh Al-Quran. karena yang demikian itu akan membuat dia merasakan bahwa ada banyak anak seusianya yang juga memiliki aktifitas yang sama dalam menghafal AL-Quran.
Gunakan tape recorder atau yang sejenis untuk memperdengarkan Al-Quran, terutaman surat-surat pendek, ajak anak kita untuk menyimak dan mengikutinya. Ulangi beberapa kali hingga dilihat anak sudah dapat mengikuti lantunan ayat-ayat Al-Quran tersebut.
Jadikan anak kita menyenangi proses ini dengan tidak ada unsur pememaksaan yang nantinya akan berakibat anak tidak suka untuk menghafal. Kalau dia menyenangi semua proses yang kita lakukan maka yang akan kita dapatkan adalah kemudahan dalam mendidiknya untuk menghafal Al-Quran.
Usahakan selalu mengajak anak kita ke masjid atau mushalla agar dia dapat terbiasa untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid dan juga agar dia dapat terbiasa mengulang-ulang hafalannya, apalagi biasanya para imam membaca surat-surat pendek, dengan demikian anak akan akrab dengan bacaan Al-Quran.
Yang tidak kalah pentingnya adalah orang tua atau guru Al-Quran banyak membaca tentang psikologi dan pendidikan anak, terutama yang berkaitan dengan bagaimana mendidik anak untuk bisa terbiasa menghafal Al-Quran sejak dini.
Guru Lebih Disukai Daripada Orangtua
Memang banyak anak lebih menyukai dan lebih mendengar nasihat dan pelajaran seorang guru bila dibandingkan orangtuanya sendiri. Sehingga kalau orangtuanya mengajarkannya maka hasilnya kurang optimal dan justeru kemandekkan yang ada. Namun kita jangan putus asa atau berkecil hati dulu. Kalau kita memiliki kemampuan dalam mengajarkan Al-Quran maka kita sebagai orangtua juga dapat berperan sebagai seorang guru sekaligus bagi anak-anak kita di rumah.
Jangan lupa, biasanya anak-anak itu menyukai hadiah, sekecil apapun hadiah yang kita berikan, akan sangat berkesan sekali di hati mereka. Jadi kita bisa mulai mengadakan pendekatan dengan menjajikan hadiah bila mana dia mau belajar kepada kita, terutama sekali jika anak kita mencapai target yang sudah disepakati bersama. Selain itu, berikan sanjungan dan pujian bila anak kita dapat menyelesaikan hafalan tertentu.
Yang tidak kalah pentingnya adalah konsultasikan perihal anak kita kepada guru yang mengajarkannya di sekolah. Sehingga kita bisa berperan seperti gurunya disekolah dan pada akhirnya anak kita juga menyukai pengajaran yang diberikan orangtuanya di rumah.
Semoga penjelasan di atasa dapat memberikan pencerahan kepada ibu dan kita semua yang memiliki cita-cita mulia dalam menjadikan anak-anak kita sebagai penghafal Al-Quran.
Setelah kita melakukan semua upaya di atas, sabar akan semua proses yang kita lalui, maka hanya kepada Allah SWT kita bertawakkal. Hasbunallahu wani'mal Wakil.
Wallahu A'lam Bishshawab Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Taufik Hamim Effendi, Lc., MA
Rabu, 18 Februari 2009
(Tulisan ini juga bisa dibaca di www.taufikhamim.com)
No comments:
Post a Comment