
Hidayatullah.com--Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), yang merupakan kelompok pembela hak-hak sipil terbesar untuk muslim Amerika, kini memiliki ketua yang baru yaitu Senator Larry Shaw.
Sebagai pemimpin baru, Shaw ingin agar CAIR bekerja keras untuk persatuan umat Islam dan mendorong mereka agar berbaur dengan masyarakat AS serta mempertahankan hak-hak dan kebebasan.
"Kami harus membuat upaya bersama untuk mendidik yang lain tentang jati diri, pendirian kita dan mengapa kami mempertahankan hak-hak sepenuhnya dan kebebasan yang dijamin oleh konstitusi," ujar Senator Shaw.
Anggota dari Majelis Umum Senat Carolina Utara dan mantan anggota Majelis Umum DPR Carolina Utara ini dipilih sebagai Ketua Dewan CAIR yang baru pekan lalu.
Shaw, yang menjabat ketua dewan CAIR untuk masa bakti tiga tahun, dulunya merupakan pejabat Muslim Amerika tertinggi hingga terpilihnya Keith Ellison pada 2006 sebagai anggota Kongres Muslim yang pertama.
Ketua CAIR yang baru sudah memiliki sejumlah sasaran dan tantangan untuk grupnya di masa depan.
"Kami berada di barisan depan dalam menentang setiap negara bagian yang ingin melarang pemakaian jilbab dan membuat profil individu hanya karena condong pada yang lain. Kami juga ingin membuka dialog antaragama yang lebih luas dan menjalin koalisi dengna berbagai kelompok agama, kelompok HAM dan organisasi lain yang memiliki kepentingan yang sama," tegasnya.
Menurut Shaw, tugas penting lain yang diemban CAIR adalah membantu kelompok mulim di Larry ShawAmerika agar berada di bawah satu payung yang bersatu.
CAIR didirikan pada 1994 dan merupakan LSM yang berpusat di Washington DC dengan 32 kantor dan cabang di penjuru AS dan Kanada.
Dalam misinya, CAIR ingin memperkuat pemahaman tentang Islam, mendorong dialog, melindungi kebebasan sipil, memberi kekuatan bagi muslim Amerika dan membangun koalisi yang mempromosikan keadilan dan pemahaman bersama.
Menurut Senator Shaw, CAIR telah mencapai keberhasilan dalam waktu singkat. "Keberhasilannya adalah pembentukan sebuah organisasi politik yang berskala nasional dan memiliki sumber daya yang tak terbatas," ujarnya.
CAIR kini muncul sebagai organisasi pembela hak-hak sipil muslim terkemuka di Amerika dan sangat efektif dalam mengikuti perkembangan isu yang relevan dan isu diskriminasi yang mempengaruhi masyarakat muslim di Amerika," ujar Shaw.
Shaw percaya bahwa salah satu tantangan terbesar adalah sejak CAIR menjadi sebuah organisasi yang matang, beberapa pihak mencoba menutupnya.
[iol/www.hidayatullah.com]
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8885:cair-miliki-ketua-baru-&catid=67:internasional&Itemid=55
No comments:
Post a Comment