Keamanan Lebih Parah Bagi Muslim Xinjiang


BEIJING — Pemerintah Cina berujar pada Jumat (6/3) lalu akan menerapkan pengamanan ''lebih parah" bagi mayoritas Muslim di wilayah Xinjiang yang selama ini sudah berada di bawah pengawasan keamaan super ketat.

"Situasi (keamanan) akan lebih mengerikan," ujar Pimpinan Dewan pemerintah propinsi Xinjiang Nur Bekri seperti yang dikutip oleh Xinhua.

"Tugas akan lebih berat dan perjuangan di wilayah ini akan lebih keras dari sebelumnya," imbuhnya dalam sesi terpisah pertemuan tahunan Parlemen Cina.

Hampir 3 ribu delegasi bertemu hari Jumat kermarin pada sessi pertemuan parlemen hari kedua, dan akhirnya menyetujuia keputusan yang dibuat oleh Partai Komunis Cina.

Grup sayap kanan mengatakan pertemuan sembilan hari tahun ini telah disertai dengan penyusupan kampanye tak terprediksi dari pihak oposisi.

"Apa yang kita lihat bukan hanya di Beijing tapi juga di Shanxi dan area lain," ujar Sharon Hom, dari grup advokasi Hak Asasi Manusia berbasis New York di Cina.

Cina sendiri telah mengongkosi secara reguler, kampanye keras dala tahun terakhir menekan perjuangaan Muslim Uighur yang ingin mengupayakan kemerdekaan "Turkestan Timur" di Xinjiang.

Etnis Uighur adalah minoritas warga berbahasa Turki berjumlah 8 juta dengan kampung halaman tradisional terletak di kawasan Xianjiang Uighur, Wilayah Otonomi di barat-laut Cina.

Sementara Departemen Luar Negeri AS bulan, berdasar laporan grup hak asasi, lalu menuduh Cina telah melakukan represi berlebihan di Xinjiang pada 2008,

Lebih Parah.

Bekri membela tindakan pengamanan parah tersebut di wilayah bermayoritas Muslim, Xinjiang.

"Situasi di Asia Selatan termasuk serangan Mumbai, dan serangan di Afghanistan dan Pakistan, tentu digerakkan oleh tiga kekuatan (terorisme, separatisme, dan ekstrimisme) dan mereka ingin juga melukai Xinjiang," ujarnya

"Sehingga tahun ini, tugas pihak keamanan lebih berat,"

Sementara grup sayap kana dan advokat otonomi Uighur mengatakan China melebih-lebihkan soal ancaman untuk dalih membenarkan kontrolnya.

Hampir 1.300 orang telah ditahan tahun lalu oleh pasukan pengaman dengan tuduhan terorisme, ekstrimisme keagamaan, demikian menurut laporan media lokal.

Namun Bekri tetap bersikeras, dan mengatakan serangan-serangan bisa jadi akan diluncurkan selama perayaan ulang tahun Cina ke-60, di atas wilayah Xinjiang.

"Saat kami merayakan ulang tahun kebangsaan, kami tidak percaya kekuatan kekerasaan dari dalam dan luar negeri akan menyerah begitu saja," ujarnya.

"Saya khawatir kami malah akan menghadapi situasi lebih parah dalam menjaga stabilitas negara dibanding tahun lalu, dan tugas kami mungkin lebih berat, dan perjuangan lebih keras," imbuhnyag

Xinjiang sendiri memiliki hari ulang tahunnya sendiri enam dekade lalu sejak pasukan Cina berbaris masuk ke wilayah tersebut, menerapkan apa yang kini disebut "Kebebasan yang damai" terhadap wilayah tersebut.

Namun sejak 1955, wilayah berpenduduk mayoritas Muslim tersebut berubah menjadi otonom. Beijing sendiri melihat Xinjiang sebgai aset yang berharga karena lokasi strategis sangat krusial, terutama dekat Asia Tengah dan belum termasuk sumber daya minyak bunyi dan cadangan gas dibawahnya./iol/itz

http://www.republika.co.id/berita/35920/Keamanan_Lebih_Parah_Bagi_Muslim_Xinjiang

No comments:

Post a Comment