Potret Islam di Tengah Pluralitas Budaya Eropa


Sebuah masjid di Jerman

Kehidupan umat muslim di Eropa sangat menarik untuk dibahas dari beragam segi. Mengingat jumlah umat muslim di daratan Eropa termasuk golongan minoritas. Salah satunya terlihat dari aktivitas minoritas muslim Jerman yang dapat menjalankan aktivitas ritual mereka ditengah kedamaian pluralisme budaya dan agama yang berkembang di salah satu negara paling kaya di Eropa barat tersebut.

Potret kehidupan mereka terlihat jelas dari hasil bidikan kamera Wilfired Dechau, seorang pemimpin redaksi sebuah majalan arsitektur Jerman terhadap sejumlah masjid di Jerman. Keinginan Dechau menjadikan masjid sebagai obyek bidikannya itu bermula dari sebuah konferensi tentang kebudayaan di kota Essen Jerman Mei 2008 silam. ''Ini ide yang menarik dan tidak boleh dilewatkan begitu saja,'' katanya usai membuka pameran hasil karyanya tersebut di Universitas Paramadina, Jakarta Rabu (2/4).

Saat itu tidak banyak orang yang mengetahui tentang masjid dan segala aktivitas yang dilakukan umat muslim Jerman didalamnya. Dechau segera memperoleh gagasan untuk mendatangi sejumlah masjid di Jerman dan diabadikan lewat bidikan kameranya. ''Saya memulai proyek foto ini tanpa pandangan yang sempit dan prasangka apapun, hanya rasa ingin tahu yang naif, dan rasa percaya diri yang kuat. Hasil dari semua pengalaman positif dan perjumpaan ini membuat pekerjaan saya menjadi suatu pengalaman positif dan menyentuh hati,'' tuturnya.

Apalagi di Jerman kini memiliki 206 masjid dan 2600 musholla yang sebagian diantaranya sudah berdiri sejak 1970an. Selain itu masih sekitar 120 masjid dibangun atau masih dalam perencanaan. Selama 8 pekan keliling sejumlah kota di Jerman, seperti Karlsruhe, Hamburg, Stuttgart, Aachen, Wolfsburg, Mannheim, Dechau berhasil memperoleh beragam obyek aktivitas umat muslim baik pria maupun wanita ketika sedang sholat, beristirahat, bermain dan kegiatan lainnya yang mereka lakukan di masjid.

Selain kegiatan Dechau juga tak lupa membidik arsitek masjid yang tertata indah dan hasilnya bisa dinikmati lewat jepretan kameranya. Menurutnya, bangunan masjid di Jerman banyak dipengaruhi gaya bangunan peninggalan Turki Usmani dan arsitektur Jerman modern. Hal itu terlihat dari karya kaligrafi yang membentang di kubah maupun dinding masjid-masjid. Sedangkan arsitektur Jerman terasa dari sejumlah bangunan bergaya minimalis modern yang tidak banyak dihiasi kaligrafi didalam masjid.

Dechau berharap komunitas muslim Jerman yang kebanyakan adalah warga keturunan Turki agar dapat menyampaikan khotbah dalam bahasa Jerman selain bahasa Turki agar mudah difahami warga jerman lainnya. Kini sebanyak 64 karya pilihan terbaik Dechau dipamerkan bagi warga Jakarta mulai 1 April hingga 14 April mendatang di kampus Universitas Paramadina Jakarta dengan tema Mosque in Germany.- hir/ahi


http://www.republika.co.id/berita/41875/Potret_Islam_di_Tengah_Pluralitas_Budaya_Eropa

No comments:

Post a Comment