Cape Town Kota Wisata Islam di Afrika Selatan



Islam disebarkan orang Indonesia ke selatan Afrika lewat Cape Town. Hasil dari dakwah, kini semua makanan di Cape Town halal

Hidayatullah.com--Cape Town memantapkan dirinya menjadi pusat wisata Islam dengan adanya ribuan turis Muslim yang dikabarkan berbondong-bondong mengunjungi kota di pesisir selatan Afrika yang kaya akan peninggalan Islam, termasuk di dalamnya 10 masjid tertua.

"Setiap kali keluarga kami berpikir untuk liburan ke luar negeri, ada satu tempat yang selalu muncul di benak kami, Cape Town," kata Edris Mukhtar turis asal Malaysia kepada IOL.

"Alasan utamanya karena peninggalan kebudayaan Islamnya, kekayaan sejarah, dan kerahmahtamahan penduduknya."

Sumaya Abdul, turis asal Indonesia mengatakan, ia selalu menyukai Cape Town untuk tempat berlibur karena ikatan historis kota itu dengan Muslim di Indonesia.

"Nenek moyang saya dulu dibawa ke Cape Town untuk dijadikan budak pada masa penjajahan dan mereka membawa Islam ke Afrika Selatan," katanya kepada IOL.

"Ketika saya berkunjung ke sini, saya bertemu dengan orang-orang yang mempunyai ikatan darah dengan saya. Jadi mengunjungi Cape Town adalah prioritas buat saya."

Cape Town adalah rumah bagi hampir setengah juta Muslim yang berasal dari beragam negara di Asia.

Populasi Muslim di Afrika Selatan mencapai 1,5% dari total 44 juta orang yang mendiami negara Afrika Selatan.

Islam masuk ke wilayah yang diberi nama Tanjung Harapan ini di tahun 1654, seiring dengan adanya pengiriman budak dan orang-orang yang diasingkan karena alasan politik pada masa kompeni Belanda (Dutch East Indie Company), yang saat itu melakukan aktivitasnya antara Cape Town, Belanda, dan Indonesia (serta daerah sekitarnya).

Sumaya teringat pertama kali ia berkunjung ke Cape Town, dirinya sangat terkesan dengan banyaknya toko dan restoran yang menyediakan makanan halal. "Hampir semua makanan di Cape Town halal."

Sumaya mengatakan, satu hal yang sangat menarik perhatiannya, "Ada begitu banyak masjid, bisa dibilang hampir di setiap sudut jalan, yang mana hal seperti itu sulit ditemukan di tempat tujuan wisata lain di dunia ini."



Di antara sekian banyak tempat yang menarik perhatian turis di Cape Town adalah masjid Auwal dan Palm Tree, keduanya adalah masjid tertua yang dipakai shalat oleh orang Muslim di sana.

"Masjid Auwal dan Palm Tree sangat menarik minat pengunjung karena sejarah masa silamnya," kata Farouk Kamalie, penanggung jawab masjid Palm Tree kepada IOL.

"Turis lokal dan mancanegara banyak yang mengunjungi masjid-masjid kuno setiap tahunnya."

Hal yang sama juga terjadi di masjid Auwal, masjid pertama di wilayah selatan Afrika yang dibangun tahun 1804. "Ribuan orang dari berbagai negara setiap bulannya mengunjungi masjid ini. Mereka mengambil gambar, merekam video, dan juga mewawancarai kami," kata Abdurrahman, muadzin masjid yang berasal dari Tanzania. "Saya bangga menjadi bagian dari masjid Auwal."

Kamalie, penanggung jawab masjid Palm Tree mengatakan, hanya masjid yang menjadi bagian dari kekayaan warisan budaya Islam di Cape Town.

"Para turis meminta kami untuk memandu mereka menziarahi makam ulama-ulama Muslim yang dulu ada dan wafat di Cape Town ini," katanya.

"Cape Town sangat kaya akan sejarah dan kebudayaan Islam." [iol/di/www.hidayatullah.com]

http://www.hidayatullah.com/berita/internasional/8672-2009-07-11-01-53-57.html

No comments:

Post a Comment