Zakat Dinar di Dompet Dhuafa

Zakat mal harus ditunaikan dalam Dinar dan Dirham. Sebagaimana nisabnya ditentukan dalam Dinar dan Dirham

Zakat Dengan Dinar EmasKamis, 2 Juli 2009, menjelang waktu zuhur, bertepatan dengan Milad Yayasan Dompet Dhuafa ke-16, seorang bapak muda datang ke gerai DD di Radio Dalam, Jakarta Selatan. Ia bukan mau menghadiri acara peringatan milad DD. Ia bermaksud membayarkan zakatnya yang telah jatuh tempo. Maka, segera ia dilayani oleh Mbak Siti Lutfiyah, yang menjaga gerai tersebut.

Pak Ermansyah, warga Jakarta Timur ini, pun segera mengisi formulir pembayaran zakat yang disediakan bagi setiap muzaki. Di formulir itu Pak Ermansyah menuliskan: membayarkan zakat sebesar 2.7 Dinar Emas, sambil menyerahkan tiga keping koin Dinar Emas. Kembaliannya, senilai 0.3 Dinar, ia sedekahkan kepada Dompet Dhuafa.

Kedatangan Pak Ermansyah telah menambah jumlah muzaki yang membayarkan zakat kepada Dompet Dhuafa Republika sesuai dengan rukunnya, yakni dalam Dinar Emas atau Dirham Perak. Salah satu tujuan pemakaian Dinar Emas dan Dirham Perak saat ini adalah memang untuk pembayaran zakat mal. Akhir-akhir ini memang semakin tumbuh kesadaran di kalangan umat Islam untuk kembali menegakkan rukun zakat yang telah lama ditinggalkan tersebut.

Ini terbukti lagi dengan adanya muzaki lain yang menyerahkan Dinar Emasnya sebagai pembayar zakat mal. Hanya selang beberapa jam sesudah Pak Erman meninggalkan gerai DD, datang seorang perempuan muda, juga hendak membayarkan zakatnya. Ibu muda tersebut, yang berdomosili di Bintaro, Jakarta Selatan, menyerahkan empat keping koin emas, terdiri atas 3 koin satu dinaran dan sekeping koin setengah dinaran. Ia membayarkan zakat atas nama Ir Daryanto Darmadi.

Dengan demikian, Dompet Dhuafa Republika, hari itu telah menerima total 6.5 dinar dari dua orang muzaki yang berbeda. Gemerincing koin Dinar Emas pun semakin sering terdengar di lembaga penerima zakat terbesar di Indonesia tersebut.

http://wakalanusantara.com/mobile/detil.php?jdl=Zakat.Dinar.di.Dompet.Dhuafa.&id=114