يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
(Qs.al Hujurat : 6)
Menyimak berita ledakan bom kembali terjadi di Jakarta, setelah reda dalam 2 tahun belakangan. Dua ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton telah menewaskan 9 orang dan melukai puluhan lainnya. Ledakan pertama terjadi di lobi JW Marriott pukul 07.45 WIB, sedangkan ledakan kedua terjadi di restoran Ritz Carlton pukul 07.47 WIB. (detiknews.com)
Maka sikap yang benar bagi seorang muslim adalah tabayyun (me-ricek kejelasannya) supaya tidak menimbulkan musibah dan fitnah bagi orang yang tidak bersalah. Dan bersikap tawaquf (menahan diri) dari komentar tanpa ilmu dan bukti. Dengan sikap ini mudah-mudahan kita khususnya ummat Islam tidak menjadi korban fitnah dan adu domba dari orang yang memang membenci Islam (kafirin dan munafiqin). Yang perlu diingat Dinul Islam adalah suci dari ajaran yang merusak karena Islam berasal dari Allah yang Maha Suci dan Maha Mengetahui.
Belajar dari pengalaman tempo dulu, bahwa banyak kasus teror yang dikaitkan dengan segelintir ummat Islam ternyata sekarang terbongkar ada orang kafir yang merancangnya. Contohnya kasus pembajakan pesawat Garuda di Woyla, kasus Isu Komando Jihad, isu senjata pemusnah massal di Iraq dan seterusnya. Inilah perilaku mafia yang suka mengecoh manusia dari kebenaran dan menimbulkan kerusakan dimana-mana. Banyak ummat Islam termasuk para ulama ditangkap dan dibunuh karena isu-isu tersebut.
Kita harus berhati-hati dengan orang-orang yang memunculkan isu terorisme. Karena istilah-istilah ini sengaja dimunculkan untuk menteror ummat Islam dan memecah persatuannya yang merupakan asas pokok dalam bangunan Islam. Kita ingat istilah ekstrimis pada masa penjajahan Belanda, kontra revolusi (pada masa Orde Lama), ekstrim kanan (masa Orde Baru), dan teroris (pada Orde Reformasi). Semuanya istilah ini sengaja ditempelkan pada ummat Islam yang istiqomah dengan aqidah dan manhajnya.
Perlu diingat pula negeri muslim umumnya dikarunia Allah dengan kekayaan Sumber Daya Alam. Orang-orang kafir tentu tidak senang jika kaum muslimin hidup tenang dan mengelola sendiri negerinya. Maka siasat mereka antara lain membuat rapuh persatuan muslim, menghilangkan rasa percaya dirinya, mengguncangkan dengan fitnah dengan harapan akan terus menguasai sumber hajat pokok ummat ini dengan isu-isu tersebut. Program Gold, Glory, Gospel dan politik Devide et Impera ternyata masih sangat ampuh menyerang kita. Maka marilah kita kembali kepada tali pertolongan Allah, yaitu al Quran sebagai ajaran aqidah dan manhaj kita. Wallahu'alam (D&P)
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَكْرُ أُولَئِكَ هُوَ يَبُورُ
Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, Maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya, dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. dan rencana jahat mereka akan hancur". (Qs.Fathir :10)
www.al-ulama.net
No comments:
Post a Comment