Haji dan Beberapa Hikmahnya

Alhamdulillah sekarang kita sudah memasuki bulan zulhijjah dan merayakan hari besar yaitu Iedul Adha atau Iedul Kurban. Sementara saudara dan keluarga kita di Tanah Suci telah selesai melaksanakan rangkai ibadah haji dengan berwukuf di Arafah. Ada baiknya bagi kita melihat kembali sejarah dan hikmah dibalik perintah Haji di dalam Islam.

1. Kedudukan Haji:

Ibadah Haji merupakan satu perintah wajib bersyarat dari Allah diantara 5 rukun Islam, sebagaimana dinyatakannya dalam Qs.Ali Imran : 97,

……وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ (٩٧)

mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Dan HR. Bukhari:

Di bina Islam atas Lima perkara,……menunaikan haji bagi yang kuasa.


Kalimat perintah berhaji dalam Al Quran berbentuk mujmal (ringkas) sebagai mana perintah ibadah makhdo lainnya, artinya dalam tata cara pelaksanaannya harus mencontoh hadits shahih Rasulullah Muhammad SAW.

2. Tokoh yang Melatari Sejarah Haji


Adalah Kisah satu keluarga terdiri 3 orang hamba pilihan Allah, yaitu Ibrahim, Hajar, dan Ismail. Nabi Ibrahim menggambarkan sosok Imam bagi keluarga dan ummatnya yang tegas dalam bertauhid kepada Allah. Ia mencintai Allah melebihi apapun yang dibuktikan dengan ketaatan dan pengorbanan yang luar biasa. Sementara Hajar adalah sosok istri pilihan yang teguh dan yaqin pada kebenaran janji Allah, iapun mampu menjadi madrasah/pendidik generasi, bersifat mandiri, dan mendukung dakwah sang suami. Adapun Ismail adalah gambaran anak yang sholeh lagi shabar, selalu berprasangka baik kepada Allah. Sehingga nama mereka tercatat dalam KitabNya, dan ketaqwaan mereka menjadi contoh bagi manusia hingga akhir zaman. Dan milah Ibrahim diteruskan oleh generasi penerus sampai disempurnakan oleh rosul terakhir Muhammad SAW.

وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ فَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ (٧٨)

"dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam Ad Din ini suatu kesempitan. (Ikutilah) millah orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong.

3. Hikmah

Keluarga Rasulullah Ibrahim adalah satu contoh keluarga Muslim yang Ideal, selain Rasulullah Muhammad. Jika ingin disebut muslim maka syaratnya mengangkat milah Ibrahim yaitu keluarga yang tegas dalam bertauhid, dimana satu cirinya adalah hanya mau diatur dengan hukum Allah bukan hukum produk manusia. Allah telah memilih Ibrahim sebgai Imam bagi manusia dan generasi beliau yang ittiba' kepadanya termasuk rasul kita Muhammad SAW yang masih satu garis keturunan dengan Ismail as.

وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ (١٢٤)

"dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji RabbNya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". (Al Baqarah : 124)

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ (٦٨)

Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada (millah) Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman. (Ali Imran : 68)

لِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا هُمْ نَاسِكُوهُ فَلا يُنَازِعُنَّكَ فِي الأمْرِ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ إِنَّكَ لَعَلَى هُدًى مُسْتَقِيمٍ (٦٧)

bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, Maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus”. (Al Hajj : 78)

http://www.al-ulama.net/component/content/article/266-haji-dan-beberapa-hikmahnya.html

No comments:

Post a Comment