Zainuddin: Masyarakat Muslim Masih Dihinggapi Penyakit Dunia

Tahun Baru Islam 1431 Hijriyah masyarakat perlu mengevaluasi diri supaya diketahui kekurangan terutama moral yang telah dilaksanakan selama ini



Hidayatullah.com--Dai kondang KH Zainuddin MZ dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Dr Ali Mustafa Yaqub, MA mengajak masyarakat muslim mengisi Tahun Baru Hijriyah dengan kegiatan yang bermanfaat bagi kebangkitan umat. Selama ini masyarakat muslim dihinggapi penyakit cinta dunia sehingga takut menghadapi kematian.

Padahal hijrah salah satunya menuju kehidupan yang kekal di alam akhirat harus melalui proses kematian. Hakikat kehidupan manusia adalah hijrah, dari kehidupan sebelumnya menuju kehidupan kelak di alam akhirat yang kekal dan abadi.

Hijrah, hijrah, dan hijrah, kata Zainuddin sambil menambahkan kehidupan sebelum di dunia ini ada alam ruh ada alam rahim kemudian hijrah ke dunia. Setelah menjalani kehidupan di dunia ini hijrah ke alam akhirat.

Untuk itu masyarakat muslim tidak harus gamang menghadapi kehidupan akhirat melalui proses hijrah yang namanya kematian. Hal itu menjadi keharusan setelah manusia menjalani kehidupan di dunia yang fana ini.

Perayaan Tahun Baru Islam dilakukan dengan kesederhanaan, namun hal itu jangan sampai mengurangi makna yang dikandung dalam semangat hijrah. Perayaan malam Tahun Baru Islam 1431 Hijriyah berlangsung semarak, aman, tertib, dan lancar. Ribuan umat Islam menyambut Tahun Baru Islam diantaranya diisi dengan kegiatan membaca Surat Yasin, zikir serta dilanjutkan dengan membaca doa akhir tahun dan awal tahun.

Pembacaan Surat Yasin dan zikir tersebut dilakukan hampir merata di setiap masjid dan mushala menjelang Maghrib dan ada pula yang melaksanakan setelah Maghrib hingga tiba waktu Isya. Dalam menyambut tahun baru khususnya Tahun Baru Hijriyah tidak perlu dilakukan dengan hura-hura, karena pekerjaan hura-hura dapat merugikan diri sendiri.

Alangkah baiknya malam Tahun Baru Hijrijah disambut dengan banyak berzikir dan berdoa kepada Allah SWT seperti yang dilaksanakan sekarang ini, sehingga di awal tahun kita akan memiliki catatan amal kebajikan, katanya.

Datangnya tahun baru sekaligus menambah umur seseorang, namun pada hakekatnya umur manusia itu berkurang satu tahun, namun hal ini jarang disadari oleh umat manusia. Kedatangan Tahun Baru Hijriyah ini kita gunakan untuk munasabah atau menghitung sekaligus merenungkan apa yang kita telah kerjakan setahun yang lalu, katanya.

Dalam menyambut Tahun Baru Islam 1431 Hijriyah masyarakat perlu mengevaluasi diri supaya diketahui kekurangan terutama moral yang telah dilaksanakan selama ini. Evaluasi itu penting karena kemajuan bangsa sangat ditentukan dengan moral masyarakat. Sehubungan itu seluruh lapisan masyarakat dalam menyambut Tahun Baru Islam tersebut perlu berbenah diri terutama masalah pendidikan moral. Selain itu evaluasi tersebut diperlukan karena bangsa Indonesia sekarang ini sedang menghadapi era globalisasi dimana arus informasi termasuk budaya yang berkembang sulit untuk dibendung.

Jadi bila moral bangsa telah kuat maka arus budaya dari luar yang dapat merusak masyarakat sulit untuk masuk ke dalam jiwa. Sehubungan itu melalui Tahun Baru Islam tersebut seluruh lapisan masyarakat perlu adanya peningkatan moral dengan melakukan evaluasi diri.

Selain itu dalam memperingati Tahun Baru Islam tersebut masyarakat perlu memperbanyak kegiatan di bidang agama seperti syiar agama sehingga keberadaan Islam akan semakin menyatu dengan seluruh lapisan masyarakat.

Mulai dari sekarang berbenah diri terutama saat Tahun Baru Islam ini sehingga moral masyarakat akan semakin kuat, dan budaya-budaya asing berkembang yang kurang bagus dengan kehidupan dapat dibendung.

Kesederhanaan yang menjadi ciri perayaan Tahun Baru Islam hendaknya tetap memiliki makna mendalam bagi masyarakat muslim. Kita tidak perlu berlebihan dalam merayakan Tahun Baru Islam cukup dengan melakukan pendekatan diri kepada Allah SWT dan saling mengingatkan melalui ceramah atau tausia di berbagai masjid atau mushala, katanya.

Dia mengatakan, tentunya akan lebih berarti kegiatan yang sederhana tapi mengandung makna sangat dalam, dengan melalui pendekatan secara batin kepada Sang Maha Pencipta. Kita tidak ingin berlebihan dengan kemewahan dunia untuk merayakan Tahun Baru Islam ini, tapi cukup dengan melakukan renungan sebagai upaya introspeksi diri atas apa yang sudah dilakukan, katanya. [pel/www.hidayatullah.com]

http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=10169:2009-12-19-12-45-29&catid=1:nasional&Itemid=54

No comments:

Post a Comment