![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZiE6D3S1o37B0NoXQGSnw9z0TrlF6nfHj3-W_XyVWaU3kUwSLK79q-pIu8OT_YlpL3eGF7E-6gQpuXwVUv_TtAodpDHd8aufev09Jutvx4bOSgt43LEzjyFOoL3Bp8Io1A1p7Rc8xMM/s400/v+day.bmp)
Para ulama di Rusia menyerukan agar komunitas Muslim di negeri itu tidak ikut-ikutan merayakan Hari Valentine dan menyerukan agar Hari Valentine dilarang.
Seruan itu disampaikan Dewan Ulama Muslim di wilayah Nizhny Novgorod, Rusia hari Rabu (10/2). Dalam pernyataannya, Dewan Ulama menyatakan bahwa perayaan Hari Valentine tidak sesuai dengan ajaran Islam dan mengajarkan budaya permisif, amoral serta nihilisme, sebuah konsep kehidupan yang tidak mengakui nilai-nilai kesusilaan, kemanusiaan dan bahwa semua orang berhak mengikuti kemauannya sendiri.
"Kami menyerukan semua umat beragama dan orang-orang yang bijak untuk mengatakan tidak pada perayaan Hari Valentine. Khususnya bagi Muslim, peringatan Hari Valentine bertentangan dengan norma-norma Islam," demikian pernyataan Dewan Ulama Nizhny Novgorod.
Untuk itu Dewan Ulama meminta kepala-kepala sekolah di wilayah itu untuk melarang perayaan Hari Valentine atas dasar alasan moral dan etika. (ln/khalejtimes)
http://eramuslim.com/berita/dunia/ulama-rusia-larang-perayaan-v-day.htm
No comments:
Post a Comment