Pengunjuk rasa yang datang ke ibu kota dari seluruh negeri mendesak pemerintah untuk menarik larangan jilbab tersebut. Mereka juga meminta untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap umat Islam.
“Kami akan melanjutkan protes sampai mereka membiarkan putri kami untuk pergi ke sekolah dengan memakai jilbab,” kata Halil Kastrati yang mengorganisir demo ini, seperti dikutip World Bulletin.
“Ini bukan seragam tapi kewajiban agama saya. Saya menghormati agama saya tapi saya juga ingin pergi ke fakultas saya,” kata seorang mahasiswi, Fitore Abazi.
Kosovo merupakan bekas provinsi Serbia dan menyatakan kemerdekaan pada Februari 2008 atas bantuan Amerika Serikat dan PBB. Kemerdekaan negara berpenduduk mayoritas Muslim Albania ini baru diakui oleh 69 negara, terutama di Eropa Barat, Amerika Serikat, dan beberapa negara muslim, namun belum menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.*
Penulis : ASM. Romli
No comments:
Post a Comment