Misteri Alam Ghaib

misteri alam ghaibGhaib adalah segala sesuatu yang tersembunyi dan tidak terlihat oleh manusia, seperti surga, neraka dan apa yang ada di dalamnya, alam malaikat, hari akhir, alam langit dan yang lainnya yang tidak bisa diketahui manusia kecuali bila ada pemberitaan dari Allah Ta'alaa (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 1/53) Alam jin dan wujud jin dalam bentuk asli seperti yang telah Allah Ta'alaa ciptakan adalah ghaib bagi kita. Namun golongan jin dapat berubah-ubah bentuk -dengan kekuasaan Allah Ta'alaa- dan amat mungkin bagi mereka melakukan penampakan, sehingga kita dapat melihatnya dalam wujud yang bukan aslinya. Allah Ta'alaa berfirman: "Sesungguhnya ia (setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (Q.S. Al-A'raf [7]: 27)

    Dari Abu As-Sa`ib, Hisyam bin Zuhrah, beliau bercerita bahwa dirinya pernah berkunjung ke rumah Abu Sa'id Al-Khudri ra, katanya: "Aku mendapatinya tengah mengerjakan shalat, akupun duduk menunggunya hingga beliau selesai. Tiba-tiba aku mendengar adanya gerakan pada bejana tempat minum yang ada di pojok rumah. Aku menoleh ke arahnya dan ternyata ada seekor ular. Aku segera meloncat untuk membunuhnya, namun Abu Sa'id memberi isyarat kepadaku agar aku duduk. Ketika ia selesai dari shalatnya, ia menunjuk ke sebuah rumah yang ada di kampung itu sambil berkata: 'Apakah engkau lihat rumah itu?' 'Ya,' jawabku. Ia kemudian menuturkan, 'Dahulu yang tinggal di rumah itu adalah seorang pemuda yang baru saja menjadi pengantin. Kala itu kami berangkat bersama Rasulullah saw ke Khandaq dan pemuda itupun ikut bersama kami. Saat tengah hari, pemuda itu meminta izin kepada Rasulullah saw untuk pulang menemui istrinya. Rasulullah saw mengizinkannya sambil berpesan: 'Bawalah senjatamu karena aku khawatir engkau bertemu dengan orang-orang dari Bani Quraidhah.' Pemuda itu mengambil senjatanya, kemudian pulang menemui istrinya. Setibanya di rumah, ternyata istrinya sedang berdiri di antara dua daun pintu. Ia mengarahkan tombaknya kepada istrinya untuk melukainya karena merasa cemburu karena istrinya berada di luar rumah. Istrinya berkata kepadanya: "Tahan dulu tombakmu, dan masuklah ke dalam rumah sehingga engkau akan tahu apa yang menyebabkan aku sampai keluar rumah!"

     Pemuda itu masuk, dan ternyata terdapat seekor ular besar yang melingkar di atas tempat tidur. Pemuda itu lantas menghunuskan tombaknya dan menusukkannya pada ular tersebut. Setelah itu, ia keluar dan menancapkan tombaknya di dinding rumah. Ular itu (yang belum mati, red.) menyerangnya dan terjadilah pergumulan dengan ular tersebut. Tidak diketahui secara pasti mana di antara keduanya yang lebih dahulu mati, ular atau pemuda itu.'

Abu Sa'id ra melanjutkan ceritanya: 'Kami menghadap Rasulullah saw dan melaporkan kejadian itu kepadanya dan kami sampaikan kepada beliau: 'Mohonlah kepada Allah agar menghidupkannya demi kebahagiaan kami.' Beliau menjawab: 'Mohonlah ampun untuk shahabat kalian itu!'Selanjutnya beliau bersabda: 'Sesungguhnya di Madinah terdapat golongan jin yang telah masuk Islam, maka jika kalian melihat sebagian mereka -dalam wujud ular- berilah peringatan tiga hari. Dan apabila masih terlihat olehmu setelah itu, bunuhlah ia, karena sebenarnya dia adalah setan." (H.R. Muslim 2236 dan 139 dari Abu Sa`ib)

Para Rasul Tidak Mengetahui Perkara Ghaib

    Telah disebutkan sebelumnya bahwa sekumpulan jin datang kepada Nabi saw, kemudian mendengarkan bacaan Al-Qur`an. Ketika itu Nabi saw tidak mengetahui kehadiran mereka kecuali setelah sebuah pohon memberitahunya -dan Allah Ta'alaa  Maha Kuasa untuk menjadikan pohon dapat berbicara- seperti yang disebutkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya dari shahabat Ibnu Mas'ud RA. Ini menunjukkan bahwa beliau tidak mengetahui perkara ghaib kecuali yang telah Allah Ta'alaa kabarkan.

      Allah Ta'alaa berfirman:"Katakanlah: 'Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak pula aku mengetahui yang ghaib dan tidak pula aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengetahui kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.' Katakanlah: 'Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?' Maka apakah kamu tidak memikirkannya?" (Q.S. Al An'am [8] : 50)

Para Malaikat Tidak Mengetahui Pekara Ghaib

      Kendatipun para malaikat adalah mahluk yang dekat di sisi  Allah Ta'alaa, namun untuk urusan ghaib ternyata mereka pun tidak mengetahuinya. Allah Ta'alaa berfirman saat pertama kali hendak menciptakan manusia:
"Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.' Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?' Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.' Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: 'Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!' Mereka menjawab: 'Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana'." (Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-32)

Kaum Jin Tidak Mengetahui Perkara Ghaib

       Banyak sekali orang yang tertipu dan keliru kemudian mengira jika bangsa jin mengetahui yang ghaib, terutama bagi mereka yang terjun dalam kancah sihir dan perdukunan. Akibatnya, kepercayaan dan ketergantungan mereka terhadap jin sangatlah besar sehingga menggiring mereka kepada kekufuran.

      Padahal Allah U dengan tegas telah mementahkan anggapan ini dalam firman-Nya:"Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan." (Q.S. Saba` [34] : 14)

Manusia Tidak Dapat Mengetahui Alam Ghaib

  Jika para rasul yang merupakan utusan Allah Ta'alaa dalam menyampaikan syariat-Nya kepada manusia tidak mengetahui hal yang ghaib sedikitpun, maka sudah tentu manusia secara umum tidak ada yang dapat mengetahui alam ghaib atau menjangkau batasan-batasannya.  Allah Ta'alaa hanya memerintahkan agar mengimani perkara yang ghaib dengan keimanan yang benar.

    Keyakinan seperti ini agaknya sudah mulai membias. Apalagi saat ini banyak sekali orang yang menampilkan dirinya sebagai narasumber untuk urusan-urusan yang ghaib, mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan masa depan seseorang, dari mulai jodoh, karir, bisnis, atau yang lainnya.

       Tak ada seorang pun yang dapat melihat dan mengetahui perkara ghaib, menentukan ini dan itu terhadap sesuatu yang belum dan akan terjadi di masa datang. Jika toh bisa, itu semata-mata bantuan dan tipuan dari setan hanya Allah Ta'alaa yang mengetahui hal-hal ghaib dan berkendak atas segala sesuatu yang terjadi pada diri makhluk-makhluk-Nya. Wallahu 'Alam

Iqbal Quro, S.Pdhttp://dewandakwahjakarta.or.id/index.php/buletin/april10/134-buletin-april1.html
 

No comments:

Post a Comment