Bupati Dharmasraya H. Adi Gunawan dalam sambutannya mengaku bangga dan puas, karena khatam Qur’an tersebut.
“Saya berharap, anak-anak semua menjadi generasi masa depan Dharmasraya yang mampu mencapai cita-cita setinggi langit, tapi hati dan jiwa tetap di masjid. Artinya, jadilah intelektual namun tetap dilandasi iman dan taqwa,” ujar Adi.
“Apalagi Sitiung adalah kecamatan pendidikan. Agama harus menjadi landasan yang kuat sebagai benteng moral menghadapi tuntutan zaman,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, untuk mendukung pendidikan agama bagi generasi muda, Pemkab telah menelurkan sejumlah kebijakan termasuk intensif untuk guru mengaji, garin masjid, imam, dan khatib. Dirinya juga berniat menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) yang mewajibkan khatam sebelum tamat sekolah.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Amril M mengatakan, tujuan kegiatan wisuda khatam Qur’an itu untuk meningkatkan motivasi agar generasi muda gemar membaca Qur’an sekaligus menyukseskan gerakan magrib mengaji.
Adapun Camat Sitiung Amran Amir menyebutkan kegiatan yang digelar persatuan guru TPA/TPSQ itu merupakan yang kedua kali digelar. “Sitiung telah lama dikenal sebagai gudangnya ulama Dharmasraya. Citra ini akan kami pertahankan,” tegasnya semangat.
Pada wisuda itu, Nagari Gunung Medan mencatatkan jumlah santri terbanyak yakni 117 santri. Sedangkan Intan Adelia, siswa kelas III SD 05 Sitiung, yang berasal dari TPA Masjid Baitul Mukminin, Koto Tuo, menjadi santri termuda. *
http://www.hidayatullah.com/read/2014/02/24/17094/terbesar-di-sitiung-ratusan-santri-khatam-quran.html
No comments:
Post a Comment