Sebel Sinetron Cengeng
Lihat saja sinetron-sinteron di televisi belakangan ini. Isi kepala wanita hanya berkutat soal cinta, kecemburuan, harta dan kesenangan duniawi. Yang diajarkan adalah mental yang rapuh
Oleh: Adhes Satria
“Negara ini membutuhkan ibu-ibu yang kuat. Saat ini, kaum ibu dan remaja-remaja putri kita, telah dibesarkan oleh media menjadi kaum yang lemah dan cengeng. ,” demikian keprihatinan Fauziah Fauzan El Muhammady, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang di sela-sela Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia III beberapa waktu lalu, (24/1)
Ada masalah sedikit menangis, bunuh diri, pingsan, masuk rumah sakit. Padahal sejarah Islam, punya banyak sosok wanita yang kuat. Di balik Rasulullah, ada sosok wanita yang begitu perkasa bernama Khadijah. Nah, kita ingin menghadirkan kembali sosok itu diabad 21.
Ibu Zizi, begitu ia akrab disapa, ingin melanjutkan dan mengembalikan sosok Rahmah El Yunusiyyah (pendiri Perguruan Diniyyah Puteri) yang pejuang dan pendidik. Ia telah menyiapkan Rahmah El Yunusiyyah masa kini sebanyak-banyaknya. Karena figur inilah yang dibutuhkan bangsa ini di masa mendatang.
“Saat ini, kami sedang mencetak generasi dan pemimpin untuk 20 dan 30 tahun mendatang. Mereka bukan hanya ahli ibadah, tapi juga seorang mujahid yang berakhlakul karimah, jujur, amanah, taat dan santun kepada orang tua, hormat kepada guru, suka menolong, dan murah senyum.
Mereka bukan menjadi seorang perusak, tapi tegar dalam memperjuangkan agama Allah, tanpa mengeluh, pantang putus asa dan menjadi beban orang lain, tahan uji menjalani ujian dan cobaan hidup. Inilah yang kita usahakan sekarang ini. Yang jelas, shalih saja tidak cukup. Bangsa ini tidak boleh dipimpin oleh orang yang cengeng, tidak berani bersikap,” tegas akhwat kelahiran 5 Januari 1971 ini.
Zizi berharap, anak didikannya dapat menghadirkan kembali sosok Rahmah El Yunusiyyah yang baru, sehingga dari rahim mereka akan lahir Umar bin Khattab, Khalid bin Walid, dan mujahid-mujahid yang membela agama Allah.
http://sabili.co.id/index.php/200902271108/Indonesia-Kita/Sebel-Sinetron-Cengeng.htm
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment