Masjid Kenya Blokir Sinyal HP
Nada dering ponsel/HP sering mengganggu kekhusyuan ibadah dalam masjid. Karenanya, sebuah masjid di Kenya, Masjid Ibnul Qayim, memanfaatkan teknologi modern guna memblokir sinyal HP jamaah. Selama uji coba, alat tersebut terbukti mampu memblokir sinyal selama pemilik ponsel berada di dalam masjid.
“Ini meningkatkan kualitas ibadah kami,” kata Sheikh Ahmed Hussein Kidiye, imam Masjid Ibnul Qayim, kepada IslamOnline.net. Menurut Kidiye, alat pemblokir sinyal itu dibeli dari Dubai, Uni Emirat Arab, seharga US$ 300, dan telah diterima oleh seluruh jamaah.
Masjid Ibnul Qayim berlokasi di jantung kota Garissa, provinsi utara Kenya yang didominasi warga Muslim. Alat pemblokir sinyal itu dibuat perusahaan Cina yang mampu mematikan sinyal dalam radius 5-20 meter. Alat tersebut rencananya juga dipasang di sejumlah masjid lain di Kenya.
Sebelumnya, sejumlah masjid memberlakukan denda tiga dolar Amerika atau sekitar Rp30 ribu bagi jamaah yang ponselnya berbunyi saat sedang shalat. Tapi, langkah itu menurut imam lainnya, Syekh Abbi-Azziz, dianggap gagal karena dering ponsel masih sering terdengar dan masyarakat terkadang tak mampu membayar denda. “Kami tak dapat mengharapkan mereka untuk membayar,” katanya. Hal senada dikemukakan Imam Masjid Towba di kota Wajir, Sheikh Abdullahi Abdi.
Masjid Ibnul Qayim merupakan masjid pertama yang menerapkan teknologi baru ini. Sejak kepemilikan HP berkembang di kalangan Muslim, para imam masjid banyak mendapatkan keluhan dari jamaah yang merasa terganggu dengan dering HP saat beribadah.
Para imam masjid di Kenya kini berharap jamaah meningkatkan infaknya buat masjid agar mampu membeli alat bernama “Mob Obstruct Instruments” itu, guna “memerangi” gangguan dering HP saat shalat. “Sejumlah masjid sudah siap menggalang dana guna membeli alat itu dari Dubai. Ini artinya, dalam beberapa bulan ke depan banyak masjid akan mengikuti langkah kami,” ujar Imam Kidiye. (IoL/Mel/pusdai.com).*
http://warnaislam.com/berita/dunia/2009/8/5/49200/Masjid_Kenya_Blokir_Sinyal_HP.htm
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment