Imam Musa : Kasus Detroit, Sinyal Perang Terhadap Islam di Dalam Negeri AS

Setelah informan itu meninggalkan gudang, agen-agen FBI datang dan memerintahkan semua orang yang di gudang untuk tiarap. Semua yang ada di gudang itu menuruti perintah, termasuk Imam Luqman. Dari informasi yang saya terima, FBI membawa anjing dan menyuruh anjing-anjing itu untuk "mencari" Imam Luqman



FBI menembak mati Luqman Ameen Abdullah, Imam masjid Al-Haqq dan menangkap sejumlah Muslim dalam operasi penyerbuah ke Detroit hari Rabu pekan kemarin. FBI menyatakan operasi itu tidak ada kaitannya dengan kasus terorisme tapi menyangkut kasus-kasus kriminal.

FBI menuding Luqman Ameen Abdullah, sebagai seorang imam masjid telah menyelewengkan ayat-ayat dalam Al-Quran serta kehidupan Rasulullah Saw untuk membenarkan berbagai tindakan kriminal seperti mencuri, merampok dan tindakan melanggar hukum lainnya, dengan alasan untuk kepentingan Islam. FBI juga menuduh Imam Luqman sebagai pemimpin kelompok Islam Sunni radikal di Detroit yang sering melontarkan pernyataan kebencian terhadap pemerintah AS.

Semua tuduhan itu dibantah oleh pihak Masjid Al-Haqq. Sementara, Imam Masjid Al-Islam di Washington DC, Abdul Alim Musa mengungkapkan bahwa FBI sengaja memasang perangkap agar bisa membunuh pembunuhan Imam Luqman. Imam Abdul Alim mengaku punya bukti atas kecurigaannya itu. Berikut petikan wawancara Imam Abdul Alim Mussa dengan Press TV (PTV)-stasiun televisi berita di Ira- terkait pembunuhan terhadap Imam Masjid Al-Haqq.

Anda mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Imam Luqman adalah upaya pembunuhan terhadap seorang tokoh, dalam hal ini pemuka Muslim. Anda punya buktinya?

Imam Musa: Kami punya bukti atas apa yang terjadi, Saya ingin menunggu beberapa waktu agar bisa menemukan kepastiannya. Kami sudah mengirim utusan dari Washington DC untuk menengok jenazahnya saat pemakaman di Detroit. Yang pertama kali mereka temukan adalah informasi bahwa tuduhan terhadap Imam Luqman sebenarnya sudah diatur atau direncanakan sedemikian rupa, sudah dibuat jebakan.

Pemerintah AS sengaja mengutus sejumlah informan untuk memprovokasi Imam Luqman agar terlibat dalam berbagai kegiatan. Nah, terkait apa yang sebenarnya terjadi dalam pembunuhan itu, seorang informan memanggil Imam Luqman agar mengajak anak buahnya dan dia sendiri untuk datang ke sebuah gudang di Detroit, membantu memindahkan dan memasukkan barang-barang berupa televisi ke gudang yang sebenarnya milik informan tersebut. Ketika Imam Luqman dan beberapa jamaahnya tiba di lokasi dan mulai memindahkan televisi-televisi yang sebenarnya juga milik informan itu-jadi tidak ada kaitannya dengan kasus pencurian atau perampokan-si informan tadi mengatakan akan keluar sebentar untuk membeli air minum.

Setelah informan itu meninggalkan gudang, agen-agen FBI datang dan memerintahkan semua orang yang di gudang untuk tiarap. Semua yang ada di gudang itu menuruti perintah, termasuk Imam Luqman. Dari informasi yang saya terima, FBI membawa anjing dan menyuruh anjing-anjing itu untuk "mencari" Imam Luqman. Anjing itu mendekati semua orang dan mengarahkan penciumannya pada Imam Luqman. Melihat anjing itu mendekat, Imam Luqman menembak anjing itu yang membuat agen FBI melepaskan tembakan ke arah Imam Luqman.

Jadi ... semua itu sudah direncanakan oleh FBI. Imam Luqman sudah mematuhi perintah FBI. Anda harus tahu, FBI atau polisi hanya boleh menggunakan anjing terhadap seseorang dalam dua situasi. Pertama, untuk mengejar orang yang melarikan diri atau bersembunyi. Kedua, anjing boleh digunakan dalam kasus-kasu narkoba atau bahan peledak. Kedua kondisi itu tidak terjadi dalam penangkapan di Detroit.

Oleh sebab itu, komunitas Muslim di Detroit dan di seluruh AS menilai ini adalah jebakan dan provokasi terhadap Imam Luqman dan kaum Muslimin AS pada umumnya. Bagi kami, ini masalah perang terhadap Islam di dalam negeri AS.

Anda melihat kasus pembunuhan ini ada kaitannya dengan Islamofobia?

Musa: Saya tidak bisa memberikan semua informasi mengenai latar belakang kejadian ini karena penyelidikan masih berlangsung. Ada sesuatu yang terkait dengan Imam Jamil Abdullah Al-Amin. Imam Luqman adalah jamaah dari Imam Jamil, yang dulu dikenal sebagai penyanyi rap dengan nama H. Rap Brown. Namanya menjadi sangat terkenal dalam sejarah orang-orang Afrika di Amerika dan dalam sejarah Islam.

Imam Jamil Abdullah Al-Amin adalah sosok yang memciptakan bentuk transisi dari Black Nationalism ke Islam. Ia seorang pemimpin nasional dari sebuah komunitas di Amerika. Ada keyakinan bahwa FBI memusatkan perhatiannya pada Imam Luqman karena dari semua imam di dalam komunitas Imam Jamil, Imam Luqman-lah yang paling aktif dan paling besar dukungannya terhadap Imam Jamil.

Pembunuhan terhadap Imam Luqman adalah pesan yang ingin disampaikan pada semua anggota komunitas Imam Jamil dan terutama pada semua komunitas Muslim kulit hitam di AS bahwa 'sekarang, kami (FBI) sedang memburu kalian semua.' Perang terhadap komunitas Muslim ini merupakan tindak lanjut dari apa yang kami sebut sebagai program kontra intelejen dengan memanfaatkan kalangan warga kulit hitam dan kalangan kulit putih Amerika.

Apakah Muslim di Detroit akan menempuh jalur hukum untuk menggugat FBI?

Musa: Masyarakat Detroit, bukan hanya Muslim tapi juga umat Kristiani bahkan sebuah gereja besar di Detroit menyatakan simpati dan dukungannya terhadap Imam Luwman. Mereka menggelar aksi protes atas pembunuhan Imam Luqman. Komunitas Muslim akan mengupayakan berbagai opsi. Tapi kasus ini menunjukkan gejala Islamofobia yang terus berlanjut di AS, ketakutan akan makin menyebarnya Islam di Amerika. (ln)

http://eramuslim.com/berita/bincang/imam-musa-kasus-detroit-sinyal-perang-terhadap-islam-di-dalam-negeri-as.htm

No comments:

Post a Comment