Presiden Swiss: Menara 'Yes', Adzan 'No'

Presiden Swiss mengijinkan didirikannya menara masjid di Swiss, tapi ia tidak mau adzan dikumandangkan di negerinya



Hidayatullah.com--Presiden Swiss Hans-Rudolf Merz Selasa (17/11) mengatakan kepada rakyatnya, bahwa suara muazin tidak akan diperdengarkan di Swiss. Hal itu disampaikannya dalam kampanye menentang gerakan referendum anti-menara.

"Muslim sudah seharusnya bisa menjalankan ajaran agama mereka dan juga boleh mendirikan menara di Swiss. Tapi suara seruan dari muazin tidak akan diperdengarkan di sini," kata Merz dalam sebuah rekaman video yang ditanyangkan ke seluruh penjuru negeri.

Tanggal 29 Nopember Swiss akan melakukan pemungutan suara atas usulan anti-menara, yang digagas oleh kelompok-kelompok sayap kanan di negara itu. Usulan tersebut mendapat dukungan dari partai politik terbesar yang berhaluan keras-kanan, Partai Rakyat Swiss (SVP).

Pemerintah Swiss dan partai politik besar lainnya menolak untuk ikut serta melarang pendirian menara masjid.

Hari Selasa, Merz mengulangi sikap pemerintahannya, menghimbau masyarakat untuk berkata "tidak" atas usulan yang menentang pembangunan menara.

"Setiap agama memiliki arsitekturnya sendiri, apakah itu gereja, sinagog atau menara," katanya Merz.

"Saya melihat adanya keragaman di dalam masyarakat kita. Swiss menjamin kebebasan beragama. Kita hidup di dalam masyarakat yang multikultur dan terbuka. Semua orang yang beragama, termasuk Muslim, harus bisa menjalankan ajaran agamanya," tambah Merz.

Pemerintah berpendapat, peraturan yang ada sekarang cukup untuk memastikan bahwa bangunan-bangunan setempat mematuhi ketentuan yang ada. Sementara itu peraturan mengenai suara yang berlebihan, bisa digunakan untuk melarang dikumandangkannya adzan.

Sebuah jejak pendapat awal bulan lalu yang dilakukan oleh harian Tages-Anzeiger menunjukkan, lebih dari 51% responden akan menolak usulan anti-menara. Hanya kurang dari 35% yang mendukung pelarangan pembangunan menara. [di/arb/www.hidayatullah.com]

http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=9880:presiden-swiss-menara-yes-adzan-no&catid=67:internasional&Itemid=55


Di Swiss Masjid Dirusak, Adzan Palsu Dikumandangkan

Sungguh keterlaluan tindakan sekelompok non-Muslim terhadap Islam, hanya karena masalah menara masjid mereka melakukan tindakan vandalisme



Hidayatullah.com--Untuk kedua kalinya dalam sepuluh hari terakhir, dua pekan sebelum pemungutan suara anti-menara, Masjid Petit-Saconnex di Jenewa, Swiss, melaporkan tindakan kriminal kepada polisi.

Pada hari Sabtu (7/11), penduduk setempat dikejutkan dengan suara adzan pada pukul 7 pagi. Suara adzan palsu itu diperdengarkan oleh kelompok sayap kanan Jeunes Identitaires Genevois (JIG). Adzan dikumandangkan melalui megafon di atas sebuah mobil.

JIG memilih hari Sabtu itu untuk melancarkan aksinya, karena pada hari itu ummat Muslim menyelenggarakan "open house" atas masjid-masjid di seluruh Swiss, untuk mengenalkan masjid kepada masyarakat luas.

JIG berdalih membenarkan aksinya dengan mengatakan bahwa mereka perlu memberitahu masyarakat.

"Kami ingin menunjukkan kepada mereka kalau-kalau usulan itu (anti-menara) ditolak, yang berarti secara de-facto kita menerima, dalam waktu beberapa tahun saja suara-suara seperti itu akan menggema di seluruh Swiss," kata mereka kepada surat kabar Swiss Le Matin.

Sabtu pekan lalu, masjid Petit-Saconnex dilempari batu. Jendela-jendela, daun jendela, pintu kayu dan kubah granit serta pintu masuk dirusak. Demikian keterangan dari Youssef Ibram, imam masjid Pusat Kebudayaan Islam tersebut.

Ibram mengatakan, polisi telah membawa beberapa kilo batu guna memeriksa sidik jari serta DNA pelaku.

Menurut Ibram, peristiwa perusakan masjid itu merupakan yang pertama kalinya dalam 30 tahun. Ia mengatakan peristiwa itu berkaitan dengan panggilan adzan palsu dan pemungutan suara anti-menara yang akan dilakukan tanggal 29 Nopember mendatang.

Setelah kejadian, seorang petugas keamanan disewa oleh pihak masjid untuk berjaga-jaga di malam hari.

Beberapa pihak telah menyatakan keprihatinanannya pada hari Senin lalu, kata Ibram. Partai Hijau di Jenewa juga menyampaikan keprihatinannya atas aksi vandalisme tersebut.[di/tdg/rmd/www.hidayatullah.com]

http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=9877:di-swiss-masjid-dirusak-adzan-palsu-dikumandangkan&catid=67:internasional&Itemid=55

No comments:

Post a Comment