Pada momen muktamar terbesar yang disaksikan dunia, pada Haji Wada' Rasulullah Saw. berdiri tegak di hadapan lebih dari 100.000 muslim; umat yang disatukan oleh Islam
Puji syukur kepada Allah. Shalawat beriring salam kepada Rasulullah Saw, kepada keluarga dan seluruh sahabatnya.
Yang kami cintai, para penunai haji ke rumah Allah, yang bertaubat (kembali) kepada Allah, meninggalkan rumah mereka, menghadapi segala rintangan dunia, untuk memenuhi panggilan Allah Swt.. Menuju haji dengan kerinduan, kecintaan, dan ketaatan akan perintah Allah. Berbondong-bondong mengumandangkan syiar memenuhi panggilan pencipta dengan bertalbiah: Labbaikallâhumma labbaik, labbaika lâ syarîka laka labbaik.
Assalâmu‘alaikum warahmatullâhi wabarakâtuh
Pada momen muktamar terbesar yang disaksikan dunia, pada Haji Wada' Rasulullah Saw. berdiri tegak di hadapan lebih dari 100.000 muslim; umat yang disatukan oleh Islam, di mana sebelumnya mereka bergelimang antara kubang hitam perpecahan dan kobaran api fanatisme.
Di hari Haji Wada' itu, Rasulullah berdiri, mengingatkan umat Islam akan bahaya upaya setan untuk mengembalikan umat Islam ke jurang perpecahan dan fanatisme jahiliah. Saat itu Rasulullah Saw. menyeru,
"أَلاَ لاَ تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ، أَلاَ إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ وَلَكِنَّهُ فِي التَّحْرِيشِ بَيْنَكُمْ" (مسند أحمد)
"Setelah aku tiada, janganlah sekali-kali kalian kembali kepada kekafiran, di mana sebagian kalian membunuh sebagian yang lain. Sungguh setan telah putus asa karena ia tidak lagi disembah oleh orang-orang yang melakukan shalat. Akan tetapi, ia selalu berupaya keras untuk menghasut di antara kalian." (HR. Imam Amad).
Maksudnya, makar setan atas umat yang bersatu ini adalah, menghasut (memprovokasi) sesama mereka dengan permusuhan, dengki, perang, fitnah, dan lainnya.
Dan pada haji terakhir itu, Rasulullah Saw. juga meminta umat Islam yang hadir untuk menyampaikan isi khutbah kepada seluruh umat Islam. Rasulullah Saw. bersabda,
"لِيُبَلِّغِ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ؛ رُبَّ مُبَلَّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ" (صحيح البخاري)
"Hendaknya orang-orang yang hadir (mendengar khutbah haji Wada' ini) menyampaikan kepada yang tidak hadir. Bisa jadi orang yang disampaikan itu lebih mengerti dari pada orang yang mendengar langsung." (Sahih Bukhari).
Hingga saat ini, umat Islam masih bergembira dengan taujihat nabawiah ini. Seluruh umat Islam berkumpul melakukan ibadah haji tahun demi tahun, mendeklarasikan totalitas ibadah, ikhlas karena Allah, dan menanggalkan seluruh sebab-sebab perpecahan. Sehingga tidak berkibar kecuali bendera persatuan Islam. Tidak dikumandangkan kecuali seruan persaudaraan.
Kumandangan persatuan ini berlangsung di saat kondisi ruhiah seorang hamba yang melakukan haji memuncak. Sehingga, munajat saat itu sendu. Ketaatan menjadi manis. Cahaya iman mengalir ke seluruh tubuh. Saat itu seorang muslim berada lebih tinggi dari pada alam manusia. Dosa-dosa diampunkan. Setiap langkah orang melakukan haji ditulis oleh malaikat sebagai satu kebaikan, dan menghilangkan satu keburukan.
Orang-orang yang melakukan ibadah haji tidak disibukkan kecuali beribadah kepada Allah. Raungan mereka takbir. Teriakan mereka, tasbih. Panggilan mereka, talbiah. Langkah mereka, ibadah. Jalan mereka, shalat. Berpergian mereka, hijrah kepada Allah. Tujuan mereka, maghfirah dan keridhaan Allah. Anda melihat mereka bersatu dan teratur, walau berbeda jenis, bahasa, dan negara.
Inilah gambaran persatuan umat Islam itu, yang direpresentasikan oleh umat Islam di saat mereka melakukan ibadah haji yang sangat mulia.
Maka bergembiralah wahai tamu-tamu Allah. Orang-orang yang memenuhi panggilan khalil Allah, Nabi Ibrahim a.s. Oleh karena itu, dari ibadah haji ini, hendaknya umat Islam menanggalkan sebab perpecahan, menjauhi sebab perbedaan, menolak upaya hasut dan provokasi setan, meninggalkan seluruh bendera dan syiar kecuali bendera tauhid dan syiar talbiah. Berobsesilah untuk terus berzikir dan taat, sibukkan diri di setiap saat dengan talbiah dan doa.
Saya juga mengingatkan Anda sekalian untuk berdoa untuk umat Islam, agar Allah menjauhkan umat Islam dari fitnah. Menunjukkan umat jalan yang lurus. Menjaga umat dari makar musuh dan orang-orang yang tidak mengerti. Berdoa agar tempat-tempat suci kita dibebaskan dari tangan-tangan perampas. Rumah-rumah umat Islam terbebas dari tangan-tangan penjajah. Memberikan umat Islam ketinggian. Memperbaiki rakyat dan pemimpin. Menyatukan hati mereka dalam kebaikan. Menghilangkan keburukan di antara mereka. Menjadikan mereka satu barisan dalam melawan musuh-musuh Allah.
Semoga Allah menerima haji Anda sekalian. Semoga Allah memberi ampunan bagi Anda sekalian dan orang-orang yang Anda mohon ampun untuknya. Semoga Allah menjaga Anda sekalian dari setiap bala. Dan semoga Anda sekalian kembali ke negara masing-masing dengan ibadah yang diterima, ampunan, kesenangan, dan keridaan Allah Swt..
Wallâhu akbar, walillâhilhamd. Washallâllahu wa sallam ‘alâ Nabiyyina Muahmmad, wa ‘alâ alihi wa shahbihi ajma‘în.
Dr. Muhammad Mahdi Akif
http://eramuslim.com/nasihat-ulama/haji-momentum-hilangkan-segala-perpecahan-dr-muhammad-mahdi-akif.htm
No comments:
Post a Comment